Pages

Senin, 10 November 2014

Ayahku, Pahlawanku

Ada sesorang yang tak punya kekuatan super tapi selalu kuat. Tak banyak di kenal orang tapi selalu ku kenang. Jarang berbicara tapi selalu memberikan nasihat bermakna. Berprofesi luar biasa tapi tetap sederhana. Tegas tapi tak galak. Dia adalah seorang pahlawan. Setidaknya bagi kehidupan yang aku jalani. Ia selalu menolongku saat dalam kesusahan.

Ia lelah tapi tak pernah menyerah. Ia selalu menyanggupi meski tenaganya sudah terkikis habis. Ia tak mengeluh meski raganya sudah seperti hampir rapuh. Ia memang tak seperti superhero idaman anak-anak di tiap masanya, bukan juga pahlawan yang nama dan gambarnya ada di buku-buku sejarah, tapi ia tetaplah pahlawan. Pahlawan yang masih memiliki hubungan darah dengan ku. Dia adalah ayahku, pahlawan dalam kehidupanku.

#SehariMenuliSatu Day 21


PS: Akhirnya berhasil menyelesaikan proyek #SehariMenuliSatu selama 21 hari penuh. Meski dideadline kerjaan dan dihimpit inspirasi yang pas-pasan, setidaknya setiap harinya saya selalu berhasil menulis dengan tema yang ditentukan. Terkadang memang menjadi beban, tapi daripada saya harus mengeluarkan uang untuk membeli buku kan ? *pelit banget ya* Thanks to @swaragamafm yang membuat saya terpilih menjadi satu dari 21 peserta di #SehariMenulisatu (padahal daftarnya Cuma iseng eh malah kepilih, shock juga sebenernya). Yaaaa yang penting 21 hari telah saya lalui. Kalau tidak ada event ini mungkin tidak aka nada tulisan untuk beberapa bulan terakhir hihi akhir kata saya ucapkan terimakasih. Sampai berjumpa di kesempatan menulis yang lainnya. Selamat hari pahlawan :D

Minggu, 09 November 2014

My Lovely Teacher ~

Selamat sore menjelang petang ~
Di tema #SehariMenuliSatu kali ini saya akan menceritakan tentang salah satu guru SMA saya yang perhatiannya tak pernah terputus hinggga saat ini. Saya mengenal beliau ketika mulai memasuki kelas sebelas atau kelas dua SMA. Begitu diumumkan bahwa beliaulah yang akan menjadi wali kelas, beberapa anak di kelas agak shock karena beliau memang terkenal galak saat kelas satu. Panggil saja beliau mamih. Saya dan beberapa teman saya sering memangggilnya mamih, karena perhatiannya yang melibihi guru-guru lainnya. Beliau selalu peduli terhadap nak-anaknya di kelas. Ketika ada nilai mata pelajaran yang rendah pasti kita semua kena omelannya. Beliau ingin kami semua menjadi anak-anak yang berprestasi. Satu per satu anak selalu diperhatikannya. Tapi semuanya memang membuahkan hasil, kelas kami menjadi kelas yang bisa dibilang terbaik saat itu.

Saat ini saya sudah lulus dari SMA dan Diploma. Berarti sudah lama saya tidak bertemu dengannya. Namun komunikasi saya dengan beliau tetap berjalan. Beliau sangat peduli terhadap saya. Ketika IP saya turun, beliau kembali lagi dengan omelannya seperti saat SMA. Bukan hanya masalah akademik, beliau juga peduli tentang kehidupan lainnya termasuk soal cinta. Beliau tidak ingin saya salah memilih, beliau selalu menasihati saya dengan siapa saya dekat. Beliau selalu menceritakan pengalaman dan nasihat-nasihat yang untuk saya dan teman-teman saya yang lain. Menurut saya beliau adalah wali kelas paling perhatian sepanjang masa.

#SehariMenuliSatu Day 20

Sabtu, 08 November 2014

Kamera

Banyak quotes yang mengatakan bahwa hidup itu seperti kamera. Ia bisa melihat segalanya, tapi semua berbalik pada kamu sebagai pemegang kamera. Semua moment dalam hidupmu bisa kamu abadikan sesuka hatimu. Entah yang indah ataukah menyedihkan. Kamu pengendalinya. Kamu yang bisa membuat hasil dari kamera yang kamu kendalikan baik.

Ketika dalam terlihat dalam lensa kameramu ada yang begitu tak sedap dipandang, kamu bisa beralih, mencari objek yang lebih baik lagi. Tak perlu repot. Ambil saja gambar dengan kameramu sesuka hatimu. Jika kamu suka fokuskan kameramu dan ambil gambar sebaik mungkin. Jika kamu tak suka, tak usah diperdulikan, cari saja gambar lain. "Life is like a camera. Just focus of what's important and capture the good times, develop from the negatives and if things dont work out just take another shoot" - Tumblr

#SehariMenuliSatu Day 19

Jumat, 07 November 2014

Adik-Kakak ??

Adik-Kakak ? Sejujurnya bingung apa yang harus saya tulis dengan tema ini, tapi sebisa mungkin saya akan menulis Pertama ahu tulisan tema ini adik-kakak yang terbayang pertama kali adalah adik saya, tetapi saya bingung apa yang harus saya tuliskan tentang saya dan adik saya. Bersamaan dengan deadline kerjaan yang ada di kantor saya memikirkan apa yang harus saya tulis. Lalu saya berniat meminta tolong teman saya untuk menuliskannya. Kebetulan teman saya ini perempuan dan punya seorang kakak laki-laki yang usianya hanya beda setahun. Ketika saya meminta tolong padanya dia malah berbicara “cerita apaan ? cerita tentang gue yang jadi kacungnya kakak gue?” sontak membuat saya tertawa. Teman saya adalah gadis yang polos, sebenarnya tak heran jika kakaknya memperlakukannya seperti itu, hahaha peace yaaa.

Kisah kakak dan adik sebenarnya tak jauh dari pertengkaran kecil akibat hal-hal sepele. Saya pun sering kesal terhadap adik saya, begitupun sebaliknya. Perbedaan usia yang hanya setahun membuat kami seperti dengan teman sendiri saat berinteraksi. Adik saya adalah laki-laki yang tingginya lebih dari saya, jika saya pergi bersama dia tak sedikit orang asing meyangka kami berpacaran. Semaca kecil kami memang sering sekali bertengkar, dan ibu saya pasti membela adik saya. Namun karna saat ini kita sudah sama-sama menuju dewasa, pertengkaran yang terjadi bisa dihitung oleh jari. Sekarang kami lebih sering bertukar cerita. Namun tetap saja, adik saya selalu bersikap menyebalkan.Sepertinya hanya itu saja yang bisa saya tulis. Sisanya biarkan menjadi kisah kakak-adik dalam dunia nyata.


#SehariMenuliSatu Day 18

Kamis, 06 November 2014

Masa Kecilku

Kali ini aku akan menceritakan tentang masa kecilku. Semasa duduk di bangku taman kanak-kanak aku memiliki begitu banyak teman dan guru-guru yang baik. Aku suka bermain di kotak pasir yang letaknya di ujung taman dengan teman-teman yang lain. Dengan teman-teman yang rumahnya dekat dengan rumahku kami sering bermain melompati semacam tebing yang tingginya sekiar satu meter. Selain itu kami sering sekali menjahili tukang dagang yang lewat dengan cara memanggil lalu kita mengumpat. Sepeda roda empat menjadi saksi sejarah, ketika dua roda pembantu sudah tak sejajar dengan roda belakang kami begitu bangga. Permainan tradisional tak lupa menjadi pelengkap setiap sore hari.

Berbicara tentang kenangan masa kecil tak akan pernah ada habisnya. Aku hanya menceritakan sedikit dari banyaknya kenangan yang aku alami. Kenangan masa kecilku begitu membahagiakan. Semua tak terlepas dari teman-teman sepermainan. Waktu berlalu, jaman pun berubah. Kini permainan tradisional sudah jarang digunakan. Waktu bersama teman-teman sudah habis. Kita semua berpisah. Sudah memiliki profesi masing-masing. Teruntuk teman masa kecilku, terimakasih telah memberikan kenangan indah yang tak mudah dilupakan.

#SehariMenuliSatu Day 17

Rabu, 05 November 2014

Langkah Hidup

Selama hidup ini sudah tak terhitung langkah yang ku ambil, jarak yang ku tempuh dan waku yang ku lalui. Langkahku dimulai ketika aku mulai dilahirkan ke dunia ini. Saat aku masih buta akan dunia, saat aku masih tak tahu tentang apa-apa yang ada di dunia. Lalu, semakin hari langkahku semakin jauh, semakin lama perjalanan yang ku tempuh. Berawal dari balita, anak-anak, remaja dan kini aku sedang berada dalam tahap menuju dewasa. Semua itu adalah langkah dalam kehidupanku.

Langkah dari perjalanan hidupku sudah tak terhitung lagi memang sepertinya. Namun tetap saja aku merasa belum jauh melangkah dan masih harus melangkah lebih jauh lagi. Mungkin karena setiap akhir dari taiap bagian hidup ini adalah awal untuk bagian hidup yang lain. Maka sejauh apapun aku melangkah aku akan terus memulai langkah yang baru.


#SehariMenuliSatu Day 16

Selasa, 04 November 2014

Matamu

Matamu bertemu mataku. Kala itu dunia seolah membisu dan waktu seolah tak akan berlalu.Binar matamu terpancar di bola mataku, aku menjadi kaku tak bisa berkedip untuk saat itu. Begitu membahagiakan. Menatap matamu begitu membahagikan, seolah ia memberikan harapan yang tak akan menjadi kenangan.


Tiba-tiba saja matamu hilang dari pandangan mataku. Aku terus berkedip dan menggosok mataku hanya untuk memastikan apa kau benar-benar hilang dari pandangan. Semakin lama aku semakin kesuliatan untuk menatap sekitar. Tatapan matamu yang begitu menenangkan sudah mulai menghilang. Akankah aku akan melihatmu dalam  mata terpejam ? Karna kini mataku sudah terlalu rabun untuk menatapmu.

Senin, 03 November 2014

My Favorite Place


Ada satu ruangan di sudut rumah yang begitu nyaman. Ruangannya memang tak besar namun cukup untuk barang-barang yang ku perluan. Ruangan itu berisi lemari ukuran sedang dengan dua pintu, satu meja rias, satu meja belajar, dan satu springbed yang bisa menjadi tempat tidur untuk dua orang namun hanya ditempati oleh ku. Satu kipas angin tak lupa menjadi benda penghasil udara sejuk untuk ruangan itu.

Ruangan itu adalah kamarku, ruangan ternyaman dari segala ruangan di rumahku. Kamarku menjadi saksi bisu atas segala yang pernah ku rasakan. Patah hati atas cinta yang pegi, bahagia atas segala rasa cinta, semangat atas kerja keras dan lelah atas segala usaha. Satu yang dirindukan setiap aku sedang bepergian adalah kamar. Kamarku adalah tempat ternyaman bagiku unuk melakukan apapun yang ku inginkan.


#SehariMenuliSatu Day 14

Minggu, 02 November 2014

Teruntuk Es Krim


Hadirmu begitu mudah ku temukan
Di beberapa tempat kamu selalu ada
Saat ku penat aku bisa langsung mencarimu
Saat aku bahagia aku pun tak melupakanmu
Sikapmu memang begitu dingin
Tapi yang menyukaimu tak hanya aku
Engkau begitu manis
Rasa yang kau berikan pun bermacam-macam

Tapi sayang hadirmu hanya sesaat
Aku tak bisa berlama-lama denganmu
Namun aku akan tetap menyukaimu
Kau pengilang penat,
Saat hari terasa lelah, aku hanya membutuhkanmu
Duhai Es Krim kesukaanku

#SehariMenuliSatu Day 13

Sabtu, 01 November 2014

Tersenyumlah


Tersenyumlah,
Meski hari-hari begitu suram, itu bukan berarti kau tak bisa tersenyum hari ini. Meski hari ini berat, jangan tmbahkan lagi beban pikiranmu. Jangan biarkan orang di sekelilingmu mengetahui ketidak baikan nuansamu hari ini. Sesedih apapun kamu, sesulit apapun keadaanmu. Tersenyumlah, meski tak banyak membantu setidaknya senyum adalah satu dari sekian hal baik yang mudah dilakukan kapanpun.

Tersenyumlah,
Dalam senyummu tak ada yang tau memang bagaimana perasaanmu sebenarnya. Kau pun tak tau, di luar sana begitu banyak yang bisa merasa bahagia hanya dengan melihat senyummu saja. Senyummu tak hanya membuat dirimu sendiri lebih baik, orang lain pun bisa merasakan itu. Biarkan dunia tahu bahwa kamu bahagia, jangan biarkan mereka tahu jika engkau sedang merasa.
Jadi, sudahkah kamu tersenyum hari ini ?

#SehariMenuliSatu Day 12

Jumat, 31 Oktober 2014

Untuk Ayah,

Dear ayah,
Surat ini aku tuliskan sebagai pengganti kata yang selama ini tak pernah terungkapkan. Aku tak menanyakan kabarmu seperti isi surat pembuka biasanya. Kerena aku tahu, kau akan selalu berusaha untuk terlihat baik-baik saja meski kenyataannya tak begitu. Engkau merawat keluarga dengan begitu sabarnya. Engkau mendidik ku dengan ketegasan dan kasih saying. Kau selalu menuruti apa mauku, jika apa yang ku mau tak pantas untukku kau akan menasihatiku bagaimana hal iu tak pantas untukku. Waktu kecil kau selalu memarahiku apabila aku begitu susah bangun dari tidur siangku untuk pergi mengaji, apabila aku begitu malas untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan sekolahku. Kau selalu ingin yang terbaik untuk keluargamu.


Kini aku sudah beranjak dewasa, namun pengawasan terhadapku semakin kau buat menjadi siaga. Bagaimana aku bersikap dan dengan lawan jenis mana aku dekat selalu kau berikan nasihat. Meski belum menjadi seperti apa yang kau inginkan, segala yang terbaik akan ku lakukan. Kenangan manis semasa kecil akan selalu ada dalam ingatan Terimakasih ayah atas segala kebaikan yang selama ini engkau berikan. Aku sungguh mencintaimu, kau lah lelaki yang paling aku cintai di dunia ini. I love you to the moon and back, Dad.

#SehariMenuliSatu Day 11

Kamis, 30 Oktober 2014

Penerang Kehidupan

Ia berada dekat denganmu. Di kepalamu bahkan di hatimu. Ia yang selalu memenuhi ruang pikiranmu. Ia pun senantiasa ada di dalam relung hatimu. Tak semua manusia mungkin bisa tahu dan sadar. Semuanya tergantung apa yang mereka lakukan dalam menjalani kehidupan.

Ia adalah penciptamu, pemilik semesta beserta segala isinya. Ia akan selalu menerangi pikiranmu. Kala kau jauh dariNya pikiran dan hatimu akan didekap gelap. Ia adalah lampu penerang kehidupanmu. Kala terang, kau bisa melakukan segala hal dengan perasaan tenang, namun jika gelap kau tak bisa melakukan apapun. Seperti berada dalam gua yang gelap, kau bisa berjalan tapi tak tau arah tujuan. 

#SehariMenuliSatu Day 10

Rabu, 29 Oktober 2014

Lagu Untuk Ayah

Berbicara tentang musik tidak aka nada habisnya. Musik ada di dunia dan mengisi har-hari kehidupan manusia di bumi. Segala jenis musik tercipta dan menjadi selera masing masing orang. Adanya musik membuat kehidupan manusia lebih berwarna. Lagu-lagu yang tercipta memiliki makna tersendiri untuk pendengarnya. Sedih dan bahagia musik bisa menjadi sarana sebagai ungkapan rasa seorang manusia. Maka tak heran jika setiap orang memiliki lagu kesukaannya masing-masing sesuai dengan suasana hatinya.


Aku sendiri memiliki lagu yang bisa dibilang menjadi soundtrack kehidupanku. Ada Band – Yang terbaik bagimu, adalah salah satu yang bisa disebut soundtrack untuk kehidupanku. Setiap mendengarkan lagu itu aku pasti menitikan air mata. Lagu itu mengingatkanku akan ayah. Bagaimana indahnya masa kecilku, bagaimana segala yang kuiingkinkan selalu dituruti, bagaimana beliau selalu menasihati setiap kesalahan yang pernah ku perbuat. Melalui lagu ini aku ingin menyampaikan rasa sayang yang begitu mendalam kepada ayah. Tiada lelaki terbaik di dunia ini selain ayah. Tak heran jika anak perempuan begitu menyayangi ayahnya. Karena ayah adalah cinta pertama bagi anak peempuannya.

#SehariMenuliSatu Day 9

Selasa, 28 Oktober 2014

Mencintaimu Seperti Angin

Aku mencintaimu seperti angin,
Kala kau sedih, aku akan selalu ada
Layaknya angin yang selalu ada bersama hujan dengan setia.
Kala kau bahagia, aku akan tetap ada
Sebagai angin penyejuk untukmu yang bersuka ria.

Aku mencintaimu seperti angin,
Aku ada, namun kau tak mampu melihatnya
Kau hanya bisa merasakannya, itu pun jika kau peka
Jika kau tetap tak bisa merasakannya, aku akan tetap ada
Karena cintaku seperti angin, keberadaan dalam ketidak mampuanmu melihatnya


#SehariMenuliSatu Day 8

Senin, 27 Oktober 2014

Pulang

Aku sudah lelah berkelana. Mencari tempat untuk merebah lelah yang tak hanya sementara. Niatku tak ingin hanya singgah, aku ingin pindah. Rumahku yang sebelumnya rasanya hampa, aku ada namun seperti dianggap taka ada. Aku bahagia namun bahagiaku tak sempurna. Namun apa daya, semua niatanku sia-sia saja.

Kini aku kembali pulang. Seberapa sering aku singgah dan berpindah aku kembali lagi pada rumah yang senantiasa memperlakukanku dengan ramah. Aku sudah benar-benar lelah. Aku ingin merebah pada ia yang senantiasa ada dalam rumah. Meski tak sempurna, aku selalu merindukannya. Meski tak seindah yang lainnya aku selalu nyaman ada di dalamnya.Aku takkan lagi pergi, karna rumah ini adalah sebaik-baikya rumah untuk ku diami. Kecuali kau yang sudah tak menginginkan aku berada di sini. Aku memang pergi dan kembali, memang terlihat seperti sesuka hati. Namun percayalah, kau bukanlah rumah yang kujadikan cadangan, kau adalah rumah yang menjadikan tempatku untuk berpulang.



#SehariMenuliSatu Day 7

Minggu, 26 Oktober 2014

Perahuku

Perahuku masih melaju, mengapung setia di atas deras air yang masih mengalir. Sesekali ia mengikuti aliran air, namun lajunya tetap harus diatur agar tak berujung ditempat yang bukan tujuannku. Dalam perjalanannya perahuku sering berguncang akibat riak dan besarnya gelombang lautan kehidupan. Terkadang perjalanan ini begitu nyaman, mengarungi lautan dengan suasana menenangkan. Namun awan tak selalu biru, kala itu perahuku mulai diuji kekokohannya, akankah ia goyah dan tenggelam. atau malah tak lelah menghadapi badai yang menerjang.

Aku dan perahuku sendiri tak pernah tau seberapa panjang perjalanan yang harus ditempuh.Perjalanan ini terasa begitu jauh. Ketika senja mulai hilang dan malam mulai datang, kegelapan menjadi suatu cobaan perjalanan. Ketika matahari terbit dan pagi kembali, harapan baik mulai datang lagi. Aku tak pernah tau sampai kapan perahuku melaju menembus ruang dan waktu, mengarungi kehidupan yang penuh haru biru.

#SehariMenuliSatu Day 6

Sabtu, 25 Oktober 2014

I Can Be Your Band Aid

Aku sudah begitu lama mengenalmu. Bukan hanya satu atau dua hari saja. Sudah ratusan hari dan ribuan jam kita lalui bersama. Bukan untuk sekali atau dua kali juga kau membutuhkanku. Kau ceritakan lagi segala kesahmu, kau curahkan segala sedihmu, kau bagi juga luka yang sedang dirasakan olehmu. Aku dengarkan segala tentang kekasihmu. Kau tersakiti lagi dan lagi untuk sekian kali. Entah sampai kapan kau akan bertahan dengan cinta yang selalu menyakitimu. 

Aku memang tak mengerti bagaimana caramu mencintai, bagaimana caramu bisa bertahan meski sudah tersakiti. Mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan luka. Tapi kau harus sadar kau layak untuk bahagia. Aku memang tak bisa menyembuhkan luka yang kau rasa, but i can be your band aid. Pakai aku untuk menyembuhkan rasa sakitmu dan menutupi lukamu. Kau bisa melakukan itu kapanpun. Jika lukamu sudah mulai sembuh kau bisa melepas dan membuangnya. Seperti yang pernah aku katakan, "I can be your band aid.". 

#SehariMenuliSatu Day 5

Jumat, 24 Oktober 2014

Berkelana Seperti Kupu-kupu

Dia pernah terkucilkan. Hanya memiliki beberapa teman dan jarang sekali bepergian. Dia bukan dari keluarga bangsawan sehingga tak semua yang diinginkan bisa menjadi kenyataan. Keluarganya sederhana, ibunya hanya seorang ibu rumah tangga dan ayahnya seorang abdi negara yang penghasilannya tak seberapa. Namun itu semua tetap membuatnya bangga. Dia tak pernah lelah untuk berusaha. Meski prestasinya belum pernah sampai menjadi yang pertama dan belum pernah berhasil memasuki sekolah-sekolah impiannya hingga merasa begitu menyusahkan kedua orang tuanya. Namun, segala usaha tak pernah disesalinya, pasti ada kebaikan dari tiap kegagalan yang dialaminya.


Kini, segala yang diinginkan perlahan bisa diwujudkannya. Dia sudah berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Padahal awalnya hanyalah ulat yang hadirnya tak banyak diinginkan manusia. Kini ia sedang berkelana, menghadapi bagaimana sesungguhnya kehidupan dunia. Kegagalan yang pernah dilaluinya tak pernah disesalinya. Dia tak pernah berhenti berusaha. Masih banyak hal yang harus dicapai dan dialami olehnya. Dia masih harus terbang ke satu bunga ke bunga lain untuk mengambil sarinya. Dia adalah aku. Aku berharap, semoga aku bisa sekuat dan seindah kupu-kupu. 

#SehariMenuliSatu Day 4

Kamis, 23 Oktober 2014

Terlalu Takut

Hari baru datang lagi, seperti biasanya aku bisa memandangmu lagi. Di setiap pagi dari balik jendela kelasku, aku terus menanti kedatanganmu. Bila kamu sudah datang sebelum bel sekolah berbunyi aku sungguh bahagia, karna aku bisa memandang wajahmu dulu di pagi hari, dari balik jendela kelasku. Jika setelah memarkirkan motor kau langsung tak acuh pada sekitar, aku akan terus memperhatikanmu jalan sampai menuju kelasmu. Namun, jika setelahnya kau malah memandangi sekitar, aku pasti akan bersembunyi dibalik tirai jendela kelasku. Aku terlalu takut jika kamu melihatku di balik jendela kelasku yang begitu dekat dengan parkiran. Padahal aku rasa kau pun tak akan melihatku. Apabila kamu masih tak kunjung datang ketika bel masuk sudah berbunyi, pada saat istirahat aku pasti akan mencari di mana kamu memarkirkan motormu. Alasanku hanya satu, agar ketika bel pulang sekolah aku tak sulit untuk mencari di mana kamu.

Di atas segala keinginanku untuk selalu melihatmu dan mencari tahu di mana keberadaanmu, aku terlalu takut untuk bertemu. Jika ada saat dimana kita berpapasan, hatiku selalu teriak begitu riang namun hal itu kusembunyikan di balik raut wajah tak peduliku saat bertemu denganmu. Aku terlalu takut jika aku tersenyum saat bertemu, kamu malah mengacuhkanku. Maka lebih baik aku yang lebih dulu tak acuh padamu.Aku ingin kamu melihat adanya aku di sekelilingmu, namun aku begitu takut untuk menunjukkan adanya aku. Entah sampai kapan aku menjadi pengagummu yang begitu bahagia ketika bertemu, namun selalu takut menunjukkan diri siapa aku. Takut akan penolakanmu, takut akan ketidaksukaanmu, dan segala ketakutan lain yang mungkin tak masuk akal. 

#SehariMenuliSatu Day 3

Rabu, 22 Oktober 2014

Pengukir Jejak Hidupku

Atas segala hal yang aku alami di  bumi ada sepasang sepatu yang selalu mengiringi. Mereka berbeda namun tetap satu tujuan. Mereka memiliki langkah masing-masing, tapi tetap tertuju ke tempat yang sama. Sepatuku adalah pengukir jejak langkah hidupku, perekam sejarah kehidupanku. Ia tau bagaimana aku memulai hari sampai dengan menyelesaikan segala tuntutan kehidupan. Sepatuku tahu lelah yang dirasa dalam setiap langkah dan semangat dalam setiap pijak. Dalam sepatu ada harapan, perjuangan dan pengorbanan yang terekam dalam setiap langkahku.

Ini sepatuku, hidupku. Pemilik semesta tlah memberiku segalanya sesuai dengan ukuranku, bukan ukuran manusia lain. Sama halnya dengan sepatu, setiap manusia pasti memiliki ukurannya masing-masing. Hidup manusia sudah dilukiskan oleh pemiliknya, bagaimana takdir yang akan yang dijalaninya, bagaimana rintangan yang akan dilaluinya. Semua tlah memiliki ukurannya masing-masing. Aku, kamu, kita hanya perlu bersyukur atas apa yang telah diberikannya. Tak perlu ragu apalagi ingin seperti orang lain. Ukuran sepatumu juga berbeda dengan ukuran orang lain, bukan ?

#SehariMenuliSatu Day 2

Selasa, 21 Oktober 2014

Seolah Nyata

Ada yang tampak seperti nyata saat ku memandangnya. Rupa yang cantik jelita dihiasi pipi yang merona, senyum manis dari bibir nan tipis, serta mata indah berbinar yang juga mempercantik aura wajahnya. Itu adalah aku. Ya, itu aku rupa keduaku dalam sebuah benda. Benda tak berwarna namun bisa memancarkan wajah siapapun yang sedang memandangnya. Menampakan wujud yang seperti nyata, padahal ia hanya bayangan saja, menampakan rupa apa adanya tanpa tau apa yang dirasakan si pemandangannya. Benda itu adalah cermin.


Dengan bayangan jelasku di cermin, hanya aku dan cerminku yang tahu ada kehampaan, kesedihan, kebahagiaan, serta segala rasa yang begitu sukar diluapkan. Ada haru dari setiap pandangan dua bola mata, ada jutaan kata-kata yang tak  tersampaikan dari senyum manis di bibir tipis ini. Cerminku, dihadapanmu tak ada yang dapat ku sembunyikan, kau tau segalanya tentang perasaanku, dihadapanmu tak ada hal yang dapat ku tutupi, segala yang terlihat nyata kau tau itu hanyalah palsu.


-tiarAlif-

#SehariMenulisSatu Day 1

Sabtu, 21 Juni 2014

Untuk Saat Ini

Mengkhawatirkan apa yang akan terjadi nanti terkadang memang membuat bimbang. Apakah sesuai dengan apa yang diinginkan, ataukah akan berlainan. Aku dan kamu, saat ini kita masih berjalanan beriringan dengan jalur yang searah. Apabila dalam perjalanan akan ada jalan yang bersimpangan, apakah kita akan terus beriringan atau masing-masing kita akan memilih jalannya sendiri ? Jika arah kita berlawanan apakah nantinya akan ada jalan yang mempertemukan jalan yang sebelumnya kita pilih ? Entahlah.

Saat ini kita masih berjalan beriringan. Jadi, yang ku inginkan adalah sama-sama berjalan tanpa mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di depan. Bagiku, tak ada yang membahagiaan selain bisa bersama-sama denganmu melalui segala yang disebut rintangan. Rintangan ataupun hal menyenangkan bagiku semua akan baik-baik saja selama kita masih menjalaninya bersama.Sungguh, aku sangat bahagia jika memang segala hidupku saat ini selalu ada kamu yang terlibat di dalamnya.

Nantinya ? Ku mohon jangan berpikir nantinya maupun bagaimana ke depannya, yang terpenting untuk saat ini adalah kita masih bersama melalui segalanya. Jika nantinya memang akan berlainan, aku akan menuliskannya lagi bagaimana keadaan itu nantinya. Untuk saat ini, bersamamu adalah kebahagiaanku.

With Love,
Bogor, 21 Juni 2014

Kamis, 19 Juni 2014

Three Things I Have Left

Aku tak pernah tahu bagaimana caranya untuk melupakanmu dan segala hal tentang kamu
Aku mencoba bertanya kepada mereka apa yang harus aku lakukan untuk dapat melupakanmu dan bagaimana caranya agar aku bisa melupakanmu

Ada tiga hal yang aku pelajari untuk bisa melupakanmu;

Pertama adalah untuk tidak menangis walaupun aku harus menjalani hari tanpamu.
Sejujurnya ini begitu sulit. Ketika aku begitu merindukanmu entah mengapa air mataku selalu saja mengalir tiba-tiba dan membasahi pipi. Ketika aku mengingat segala hal yang pernah kita lalui bersama aku pun selalu menitikan air mata. Ketika aku membayangkan menjalani hari tanpamu lagi di sisi jelas sudah aku akan menitikan air mataku kembali. Namun, jika nanti ada waktu dimana kita memang harus berlainan jalan dan aku harus menjalani segala hal tanpa melibatkanmu lagi aku akan berusaha untuk tidak menangis walaupun saat itu pasti membuat hatiku merasa seperti teriris.

Kedua adalah untuk tidak berjalan sendiri.
Di atas segala keinginanku untuk bisa bersamamu dan dengan segala upayaku untuk melupakanmu.  Akan butuh waktu yang sangat amat lama tentunya. Kamu tau persis bagaimana usahaku yang satu ini selalu saja gagal karna hatiku selalu memanggil namamu dan aku pun kembali lagi padamu. Suatu hari nanti mungkin aku akan butuh seseorang yang bisa membawaku ke dalam dunianya dan perlahan melupakan segala tentangmu.

Ketiga, bahkan jika itu semua menyakitkan, aku akan berusaha untuk tidak lagi memanggil namamu dan mencari genggaman hangat tanganmu seberapapun aku sangat membutuhkanmu. Ketika aku dipertemukan kembali denganmu, ku mohon jangan tersenyum dan menatap ke arahku. Anggap saja aku orang asing bagimu.

Saat ini, jika memang aku hanya memiliki waktu satu hari untuk hidup. Aku masih saja membayangkanmu dan menempatkanmu di dalam hati maupun pikiranku. Lalu, bagaimana aku bisa benar-benar bisa melupakanmu sekarang ?


Inspired by lyrics of Baek ah Yeon - Three Things I Have Left (Ost. Angel Eyes)

Jumat, 25 April 2014

Masa-Masa PKL


Assalamualaikum Wr. Wb :D
Sebenernya saya sudah lama sekali ingin menulis hal ini tapi entah mengapa godaan selalu saja ada yang datang. Tapi pada akhirnya saya menulis ini juga.

Tanggal 17 Februari 2014 lalu saya memulai aktifitas semester 6 saya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sebelum PKL saya sempat berencana ingin PKL ke berbagai tempat, tadinya ingin di salah satu kantor milik negara, tapi di lembar pengajuan sudah ada yang terlebih dulu di sana, jadilah saya mencari tempat lagi. Pasangan PKL pertama saya adalah Dewin, saya sudah sempat mencari tau berbagai informasi tempat, namun entah bagaimana ceritanya saya jadi bersama Angel. Saya dan Angel pun sudah berkelana mencari tempat PKL yang sekiranya memang bisa dijadikan tempat PKL. NamuN, ayah saya menyarankan saya di Polres saja tidak usah keman-kemana supaya dekat dari rumah juga. Saya pun membuat surat pengajuan PKL di Polres atas nama diri saya sendiri. Saya menjadikannya sebagai cadangan, kalau-kalau nanti memang benar tidak dapat tempat. Sekian lama menunggu konfirmasi, dan benar saja saya dan angel ditolak di satu perusahaan dan diterima di salah satu bank namun tak diizinkan oleh kampus karna sudah ada duluan yang di sana. Ya mau bagaimana lagi, akhirnya saya memang harus di Polres. Seminggu sebelum ujian kompetensi, Angel tak kunjung mendapatkan tempat PKL akhirnya dia meminta ikut dengan saya. Dengan permohonan dari Ayah saya kepada pihak polres akhirnya dia diizinkan untuk PKL dengan saya.

Jumat, 18 April 2014

Aku Hanya Bisa

Aku hanya bisa diam dan memandanginya dari kejauhan ketika aku jatuh cinta.

Aku hanya bisa berbahagia sendiri saja saat menatap ia yang kucintai tertawa begitu lepasnya.

Aku hanya bisa tersipu malu dan menahan merah raut muka ketika mereka mengetahui bahwa aku menyukainya.

Aku hanya bisa menahan gejolak rasa yang sangat bahagia ketika kita bisa saling bercengkrama.

Aku hanya bisa berdoa dan berharap agar saat-saat kita bersama tak berlalu begitu saja.

Aku hanya bisa berdoa dan meminta kepadaNya agar pertemuan dan kebersamaan kita terus berlanjut sampai dengan akhir masa.

Aku hanya bisa berdoa semoga akulah wanita yang kamu inginkan untuk mendampingimu dalam setiap suka dan duka.

Aku hanya bisa berdoa semoga kamulah lelaki yang pertama dan terakhir yang akan meminta izin kepada ayahku dan menjadi halal untukku pada akhirnya.

Aku hanya bisa menunggu hingga Ia yang berhak atas segalanya mengabulkan segala doa.



Untukmu, aku masih sanggup untuk menunggu.
Bogor, 18 April 2014

Minggu, 06 April 2014

Aku Ingin Sendiri

Aku ingin sendiri, melangkah dengan pasti tanpa tahu apa yang nantinya akan terjadi.

Aku ingin sendiri, melupakan sekelumit kisah masa lalu yang masih sering membayangi.

Aku ingin sendiri, berusaha untuk menggapai mimpi yang baru saja aku niati.

Aku ingin sendiri, meniti masa depan dengan kesungguhan hati.

Aku ingin sendiri, meninggalkan segala kenangan yang pernah dilalui.

Aku ingin sendiri, menelusuri jalan dengan kakiku sendiri.

Aku ingin sendiri, tanpa kamu, dia atau siapapun yang tak dihalalkan untukku saat ini.

Aku ingin sendiri, dengan mereka yang terpenting dalam hidupku terkecuali.

Aku ingin sendiri, memperbaiki hati di jalan yang telah diridhoi.

Bogor, 6 April 2014

Kamis, 03 April 2014

Selamat Ulang Tahun, Ga.


Setelah dua hari yang lalu aku sempat menjadikan inspirasi sebagai bahan tulisanku. Hari ini kamu kembali menjadi inspirasi untuk sesuatu yang akan aku tulis.

Selamat ulang tahun.
Hanya itu sebenarnya yang ingin ku tuliskan. Rangkaian kata singkat dengan makna sederhana yang mengharuskanku berfikir lama untuk menuliskannya.

Aku tak menyiapkan surprise yang bisa membuatmu terpana. Tidak pula menyiapkan kue berlilinkan angka usia. Apalagi hadiah untuk kamu terima. Tunggu dulu, untuk hal ini sebenarnya aku sudah memikirkannya tapi entah mengapa aku mengurungkan niat itu, mungkin karena belum memiliki keberanian untuk memberikannya atau mungkin ada alasan lain yang tak bisa ku cerna dengan logika. Entahlah lupakan saja. Tapi yang pasti, aku punya untaian doa yang aku kirimkan untukmu melalui pemilik semesta. Tak perlu kusebutkan apa isinya. Kamu cukup tau saja.

Tak banyak yang akan aku tuliskan. Karna semakin banyak yang kutuliskan akan semakin banyak yang menyangka macam-macam. Walaupun sebenarnya tulisan sesingkat ini pun pasti tetap akan ada pikiran-pikiran dari mereka yang mencurigakan. Tapi akan kuhiraukan. Karena nyatanya ini hanya sebuah ucapan.

Sekali lagi, selamat ulang tahun. Semoga kamu selalu berbahagia.

Bogor, 03 April 2014

Selasa, 01 April 2014

Surat Untuk Mantan

Hai, bagaimana kabarmu ?

Sudah sekitar tiga tahun lebih kita saling bungkam. Saling berusaha melupakan tentang apa yang pernah kita perjuangkan. Bukan hanya itu, sepertinya kita pun berusaha untuk saling tidak mengenal satu sama lain. Memang seperti itu atau hanya perasaanku ? Entahlah. Setelah berpisah,  aku merasa kamu seperti orang yang mencoba untuk menghindariku dan memusuhiku. Aku tau betapa sakitnya kamu saat itu, tapi apa kamu tau bagaimana yang kurasakan setelah memutuskan untuk mengakhiri segala tentang kita ? Biar kuceritakan sedikit melalui surat ini.

Dulu, saat aku dan kamu masih bergabung dalam kita, begitu banyak yang tak menginginkan hal itu tercipta. Teman-temanmu, teman-temanku, bahkan mereka yang tak mengenal salah satu dari kita atau malah tak mengenal aku dan kamu juga tak menginginkan hubungan yang terjadi diantara kita. Namun, di tanggal 29 November 2009 semua yang dikatakan mereka sama-sama kita abaikan. Kita berjuang untuk tetap bertahan dan saling menguatkan.

Setelah tiga bulan berlalu, salah satu dari kita mulai diselimuti ragu. Aku. Ya, aku mulai tak bisa bertahan di atas ketidaksukaan mereka. Aku mulai lelah untuk saling menguatkan, aku lelah untuk bertahan. Hingga akhirnya kau pun menyerah. Akhirnya kita berpisah. Tak ada lagi aku, tak ada lagi kamu, dan tak ada lagi kita.

Waktu terus berputar, hingga membuat aku sadar. Perpisahaan saat itu membuatku diselimuti perasaan menyesal tak karuan. Membuatku terus-menerus menyalahkan diri sendiri. Aku hampir merasa depresi. Beruntunglah aku tak selemah itu. Waktu yang berlalu tetap tak membuat penyesalanku hilang begitu saja untukmu. Sampai dengan detik ini pun, penyesalan itu masih mengerumuni ruang pikiran. Apa kamu tau itu ? Sudah jelas jawabannya pasti tidak.

Begitulah perasaanku setelah memutuskan untuk pergi darimu. Kesakitanku baru ada setelah kau telah benar-benar membuat aku tak pernah ada. Penyesalanku semakin menggila ketika segala tentang kita yang pernah ada sudah kamu lupakan semua.

Hanya itu yang ingin kutuliskan dalam surat ini. Kamu membacanya atau tidak, buatku taka apa-apa. Aku meminta maaf atas segala yang pernah kuperbuat, atas segala rasa yang pernah ada, dan atas segala luka yang tercipta. Jika ungkapan mantan terindah memang ada, mungkin kamulah yang akan aku nobatkan sebagai pemiliknya. Terimakasih atas segala kenangan yang tercipta. Terimakasih telah membuatku sadar dan berbalut perasaan menyesal. Semoga kamu tetap bahagia dengan kehidupanmu yang tak ada lagi aku di dalamnya.


Dari aku, yang pernah begitu mencintaimu.


*Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel Bernard Batubara*

Senin, 17 Maret 2014

Masakan Jepang at Raito Resto

Hello..
Sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini. Gomenne :D
Setelah sekian lama gak tau harus nulis apa karna keseringan nulis yang temanya galau kali ini mau nulis tentang tempat makan nih. After this post, maybe my blog its not just about love, feel, or anything about 'galau'.

Berawal dari ngidamnya saya terhadap ramen, sushi dan okonomiyaki di beberapa hari berbeda, saya bilang ke teman dekat saya dan disarankanlah saya untuk makan di Raito Resto. Kebetulan saya pun ke sana dengan ngebooking dia dulu. Karna dia yang tau tempatnya dan dia juga yang nebengin saya ke sana hehe. Alamatnya sendiri saya kurang tau tepatnya dimana, karna saya orang yang susah menghafal jalan, beserta namanya. Jelasnya Raito Resto ini berada di dekat kampus Universitas teman saya yaitu Universitas Pakuan Bogor dan letaknya tepat di depan Alfamart.

Sebenernya ngidam ramen saya sudah dituntaskan di Daiji Ramen, yang terkenal karna pertama kali berdiri di Bogor. Namun akibat kelaparan yang melanda, pada keadaan saya ngidam sushi, di waktu pertama kali saya ke Raito ini (tanggal 3 Maret 2014) saya memesan Miso Ramen Level 4 dan Ebi Tempura Roll. Sedangkan teman saya memesan sushi spicy atau crispy atau entahlah saya lupa namanya --" beserta dua es teh manis. Apapun makanannya minumnya pasti Es Teh manis, duh ini mahasiswa banget :p.

Rabu, 05 Februari 2014

Ucapan Terimakasih

Surat ini aku tujukan kepada siapapun yang telah mendoakanku ..

Terimakasih atas segala doa yang dipanjatkan kepada pemilik alam untuk dikirimkan kepadaku.

Terimakasih kepada pemilik semesta yang senantiasa melihat segala usaha sehingga tak ada hasil yang didapat dengan sia-sia.

Terimakasih atas segala dukungan dan semangat yang senantiasa diberikan kepadaku dalam setiap keadaan yang ku rasa.

Terimakasih atas segala pemahaman terhadapku dikala aku sedang tak ingin diganggu.

Terimakasih atas setiap kesabaran dalam menghadapi kerumitan sikapku.

Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku dan memberikan setiap warna di kehidupanku.

Sekali lagi, terimakasih.

Tanpa kalian aku tak mungkin bisa bertahan sampai sekuat ini.


Bogor, 05 Februari 2014
Dari perempuan yang sedang menuju dewasa.

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-5

Selasa, 04 Februari 2014

Surat untuk @misteeerius

Selamat siang Kak Faris ..
Perkenalkan, namaku Alif. Aku salah satu followersmu dan salah satu peserta #30HariMenulisSuratCinta yang kebetulan kakaklah tukang pos keliling-ku. Awalnya, aku bingung harus menuliskan surat cinta kepada akun selebtwit yang mana, karena memang begitu banyak selebtwit yang aku idolakan. Hingga dengan pertimbangan di tengah malam, pada akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan surat ini untuk kakak.

Entah dimulai dari kapan dan bagaimana mana awalnya aku mulai mengikutimu di dunia twitter. Begitu mengikutimu, aku jadi semakin tertarik untuk membaca segala macam jenis twit yang kamu ketikkan. Bahkan hampir setiap malam aku membuka profil twittermu hanya untuk membaca twit-twitmu yang sedikit banyak mewakili apa yang aku rasakan saat itu. Dari twit romantis, sampai dengan twit yang bikin 'gedek'. Aku masih ingat dengan segala twitmu yang diakhiri kata "Sedih ye ? Mayan. Nyesek ye ? Mayan.", dan itu berhasil membuatku tertawa sekaligus merasa tersindir. Kata-kata ini sempat menjadi bahan saling ejek dengan salah satu teman baikku, meski memang bikin nyesek tapi tetap lucu.

Setelah kata-katamu di twitter, aku juga mulai menyukai apa yang ada di dalam soundcloudmu. Jika boleh jujur, suaramu begitu indah dan merdu saat didengar. Ditambah kata-kata puitis yang kau ucapkan diiringi untaian nada yang sesuai dengan tema soundcloudmu. Ah, aku jatuh cinta pada suaramu. Tak ada satupun soundclod yang ku lewatkan untuk didownload. Karena soundloudmu terkadang bisa menjadi penawar atau bahkan penambah kegalauan. Jadi, kapan kamu akan membuat rekaman di soundcloud lagi, kak ? :D

Oh, ya begitu aku tahu bahwa tukang pos kelilingku itu kakak, aku mendadak gembira. Entah kenapa, padahal kenal saja tidak. Maaf ya jika aku terlalu berlebihan. Tapi segala hal dalam isi surat ini tidak mengada-ada. Semuanya kutuliskan apa adanya.
Akhir kata, Salam kenal, Kak Faris . Semangat mengirimkan surat-surat cinta ya, kak. :D


#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-4 (Surat cinta untuk selebtwit) 



Senin, 03 Februari 2014

Surat Izin

Bogor, 03 Februari 2014


Kepada Yth.
@PosCinta / @misteeerius
Di Tempat


Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Alif Nurjanah
Twitter : @aliflifa
Alamat : ceritalif.blogspot.com

Bermaksud untuk meminta permohonan izin tidak dapat menulis surat cinta untuk siapapun pada proyek #30HariMenulisSuratCinta hari ke-3 dikarenakan banyaknya pikiran dan tugas yang harus segera diselesaikan. Maka dari itu surat ini saya kirimkan sebagai usaha untuk menjaga konsistensi menulis dalam proyek #30HarimenulisSuratCinta. Semoga Bosse beserta tukang pos dapat memaklumi.

Demikian surat izin ini saya sampaikan.Atas perhatian serta izin yang diberikan saya mengucapkan terimakasih.


Hormat Saya,


@aliflifa

Minggu, 02 Februari 2014

Selamat Ulang Tahun, Mas

Selamat Siang,
Bagaimana kabarmu hari ini ? Semoga selalu baik-baik saja, ya. Meski aku tau kondisimu batinmu tak sebaik yang diharapkan.

Siang ini aku menuliskan surat untukmu ditemani rintik hujan dan cuaca yang begitu dingin. Entah sampai kapan cuaca di kotaku akan seperti ini  melulu. Membuat suasana menjadi mengharu biru dipenuhi genangan kenangan dan tumpukan rindu. Hm, aku rasa sudah cukup basa-basinya. Sesuai dengan judul surat ini, aku ingin mengucapkan "Selamat Ulang Tahun, Mas". Hari ini tepat dua puluh tiga tahun kamu sudah menapaki bumi. Menjalani segala kehidupan dengan susah maupun senang. Mendapati segala pelajaran dan pengalaman yang begitu berharga. Semuanya menjadikan dirimu semakin dewasa.

Harapanku kepadamu mungkin tak sebanyak harapan-harapan yang kamu tanamkan. Karna hanya diri sendirilah yang tau apa sesuatu yang diinginkan, dan apa harapan yang begitu ingin dikabulkan. Sedangkan aku dan segala kerabatmu hanya bisa meng-aamiin-kan saja. Namun tetap tak terlepas dari doa-doa umum yang sering diucapkan.

Semoga usiamu semakin barokah, semakin lama hidup di dunia dan semakin bertamah usia serta berkurangnya jatah hidup di dunia apa yang dilakukan semoga menjadi keberkahan, agar tidak sia-sia dalam menjalani kehidupan.
Semoga semakin baik lagi dari sebelumnya, karna setiap manusia pasti selalu ingin menjadi lebih baik dari diri mereka yang sebelumnya. Aku rasa harapan ini sudah mencakup sebagian besarnya.

Sekali lagi, selamat ulang tahun ya.



Bogor, 02 Februari 2014

AN
#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-2

Sabtu, 01 Februari 2014

Terimakasih Januari

Teruntuk bulan yang yang selama tiga puluh satu hari telah memberiku banyak warna ..

Hai, Januari ..
Hadirmu begitu disambut meriah oleh milyaran manusia di muka bumi. Kamu begitu istimewa dibanding bulan-bulan masehi lainnya. Begitu banyak keindahan yang tercipta di awal bulanmu. Meski ada pula yang masih merasakan derita. Namun, aku tetaplah salah satu dari sekian milyar manusia yang merasakan keindahan di bulanmu.

Januari..
Di bulan ini aku merasakan begitu banyak kejutan. Januari selalu menjadi saat dimana doa dan harapan dari sekian banyak teman, dan keluarga dipanjatkan kepadaku. Segala macam kejutan dan pemberian dihadiahi untukku. Aku tak pernah meminta benda paling berharga, aku hanya meminta sesuatu yang tak bisa dibeli. Beri saja aku doa, itu sudah lebih dari cukup untuk segala kebaikan yang ada.

Di tahun ini adalah januariku yang ke dua puluh. Dengan nuansa kebahagiaan paling utuh. Satu demi satu kejutan menghampiriku. Canda, tawa, haru, biru ku rasakan menjadi satu. Semua yang mereka berikan membuat bibirku mendadak bisu. Tiupan lilin, rangkaian bunga, makan malam bersama, tumpukan kado, bahkan sampai siraman terigu dan pecahan telur mentah semua ku rasakan satu demi satu.

Januari..
Hadirmu memberikan warna disetiap kehidupanku. Hadirmu menjadi salah satu yang selalu aku tunggu. Dengan usia baru dan tangung jawab baru akan segala sesuatu. Semoga masih ada januari-januari yang akan datang dan memberikan kenangan seperti yang telah lalu.

Terimakasih, Januari.


#30HariMenulisSuratCinta Hari Ke - 1

Minggu, 05 Januari 2014

Obrolan Seputar Nikah

Hari ini di LBM seperti biasa kumpul, ngobrol, bertukar cerita dan sebagai macamnya. Gak tau kenapa segala macam obrolan tema serius jatuh pada "Nikah". Iya, Nikah. Salah satu hal yang menjadi bagian dari kehidupan, hal yang saya rasa menjadi kepinginan hampir semua orang. Sebelum ini sebenarnya kita para penghuni LBM pernah membahas tentang nikah, berawal dari salah satu penghuni yang mendengar cerita dari seorang pedagang bahwa "modal nikah 10 Juta juga kurang sekarang" Itu berarti ya gak dapet apa-apa. Hanya saja saya yang masih belum paham, kok bisa ya uang segitu banyak masih dibilang kurang. Ternyata setelah dipikir ya memang seperti itu. Belum untuk seserahan, resepsi dll pastinya gak butuh 10 Juta. Nah, hari ini di LBM obrolan yang menjadi topik utama adalah anggaran nikah. Berawal dari keisengan, obrolan biasa aja, hingga tercipta suatu topik yang agaknya cukup serius. Paling tidak untuk bersiap bagi diri pribadi.

Baim (salah satu penghuni LBM) pun mencetuskan untuk membuat Rancangan Anggaran Pernikahan dengan berbagai estimasi dibantu penghuni lain.

Rancangan Anggaran Pernikahan. By : Baim
Nah itu dia penampakannya. Untuk penjelasannya :

Seserahan 70 Juta. Didapatkan dari estimasi seserahan saat ini sekitar 50 Juta dan Inflasi selama 5 tahun ke depan dengan tingkat 5%-6%. Perhitungan menggunakan Bunga Majemuk : S x (1 + i )^n . Dengan,
S= 50 Juta , i = 6% , dan n = 5.

Angka estimasi tersebut berasal dari beberapa sumber. Jangka waktu 5 tahun berarti bagi yang siap menikah dalam jangka waktu 5 tahun setelah lulus. Didapatlah hasil 70 Juta. Namun 70 Juta hanya untuk seserahan dari pria ke wanita. Belum yang lain-lainnya.

Saya sendiri lupa singkatan-singkatan yang ada di papan tersebut -_-" Yang jelas itu biaya yang dikeluarkan saat seserahan sampai dengan resepsi (tapi belum termasuk beli rumah sendiri). Ya kurang lebihnya seperti itu. Dan didapatlah hasil 203 Juta. Banyak juga ya :| Namun berhubung seserahan adalah urusan untuk para pria maka biaya bersama sekitar 133 Juta. Apabila ingin ditanggung oleh kedua belah pihak dengan proporsi wanita 40% dan Pria 60% maka pria menanggung sekitar 80 Juta, sedangkan wanita menanggung 53 Juta. Disini perhitungan belum selesai.
Bila di sederhanakan kembali untuk estimasi 5 tahun ke depan maka :

Pria :
70 Juta (seserahan) + 80 Juta (biaya lain-lain) = 150 Juta
150 Juta : 5 Tahun = 30 Juta
30 Juta : 12 Bulan = 2,5 Juta
Jadi pria paling tidak mulai menabung 2,5 juta perbulan untuk biaya pernikahan 5 tahun ke depan.

Sedangkan Wanita :
53 Juta : 5 Tahun = 10,6 Juta : 12 Bulan = 1 Juta (pembulatan lebih ke atas)
Wanita perlu menabung 1 juta perbulan untuk biaya bersama pernikahan 5 tahun ke depan.

HAHAHA. Konyol ? Memang sangat konyol obrolan ini. Tapi ada manfaatnya juga, paling tidak tadi laki-laki penghuni LBM jadi lebih berfikir untuk hal seperti ini. Obrolan belum selesai, alias dilanjut via twitter. Berikut screenshootnya :





Makin ke bawah omongan mulai ngaco. Setidaknya lelaki-lelaki ini sudah ada bayangan berapa yang harus mereka persiapkan untuk menikah. See ? Mending ikutan bikin perhitungan jangka panjang. Atau kalau gak mau repot ya ikutin aja yang udah saya jelasin. 

Selamat menabung untuk masa depan :D


*Ehem kode ah buat calon suami :p