Entah apa yang harus aku lakukan saat hari-hariku sudah tak ada lagi kamu di dalamnya. Mungkin, sudah tak akan ada lagi keheningan yang tercipta saat kita sama-sama berhenti bercerita. Tak ada lagi debar bahagia saat kita berbagi suka. Tak ada lagi rasa penasaran saat salah satu dari kita menyimpan rencana.
Kehilangan. Seharusnya sudah bukan lagi hal yang tak biasa. Bukankan kita sama-sama pernah kehilangan ? Lalu membiarkan kehilangan benar-benar hilang hingga dirasa hampa. Rasanya lega saat kehilangan bukan lagi hal yang sulit untuk dilepaskan. Lantas mengapa sekarang kehilangan menjadi sesuatu yang mulai begitu menakutkan.
Seharusnya mudah bagi kita untuk melalui ini semua. Mudah jika kita tak sama-sama memperjuangkan ego yang ada. Lantas, mengapa kesibukan masih dianggap sebagai penghalang. Lalu, mengapa rindu dianggap sebagai pengganggu. Bukankah seharusnya kita sama-sama mengerti. Bahwa aku masih seorang perempuan yang selalu mengandalkan perasaan, Sedangkan kamu, lelaki dengan pikiran sebagai pondasi.
Terlalu banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Bagaimana jika nantinya kamu terbiasa dengan segala pekerjaan hingga lupa ada seseorang yang senantiasa mendoakan agar segala urusanmu dimudahkan. Bagaimana jika nantinya aku akan terbiasa sendiri tanpa peduli ada atau tak adanya kamu di sisi. Bagaimana jika nanti kita bukan lagi kita yang saling berbagi, melainkan kita yang hanya berfokus pada diri tanpa memikirkan satu sama lain lagi. Sungguh, bukan ini yang aku ingini.
Jika bukan kamu lalu siapa lagi. Dalam semua rencana kedepanku saat ini adalah kamu yang menjadi peran utama. Jika bukan kamu, maka rencanaku akan berlalu. Karna kamu bukan hanya bagian dalam semua rencanaku. Kamu adalah rencana itu.
Jangan hanya berkata tak menyakiti namun diam-diam malah membuat luka di hati.
Jangan hilang tanpa mengabari, kamu tak mengerti bagaimana sulitnya aku mencari.
Jangan datang kembali hanya untuk pergi lagi, tingkahmu yang seperti itu membuat dadaku nyeri.
Aku masih di sini,
Dengan kesabaran yang masih bertahan.
Dengan rindu yang begitu menggebu.
Dengan cinta yang masih sama seperti sedia kala.
Dengan harapan yang semoga bisa lekas terwujudkan.
Dengan kesetiaan yang masih untukmu seorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)