Pages

Senin, 01 Februari 2016

Merindu

Selamat Datang Februari,

Bulan yang kata semua orang adalah bulan penuh cinta. Bagiku semua bulan sama saja, yang berbeda mungkin hanya berapa banyak tanggal merah di dalamnya. Awal Februari diawali dengan hari senin dan pagi hari diiringi rintik gerimis. Suasana ruangan kerjaku pun semakin menjadi dinginnya ditambah dengan kondisiku yang ikut terserang penyakit flu. Tapi sebentar, surat ini takkan bercerita tentang aku, ataupun datangnya bulan baru. Aku akan menulis sedikit tentang rindu yang tertuju padamu. Ya. Kamu. Surat ini masih untuk kamu.

Bagaimana kabarmu hari ini ? Sungguh seharian aku diselimuti rasa rindu menunggu kabarmu yang tak kunjung berseru. Mungkin kamu sedang berbahagia dengan rutinitasmu sehingga tak satupun kata terkirimkan padaku. Atau mungkin saja di sana sedang ada kabar yang tak seharusnya diketahui olehku. Terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan yang mengitari ruang pikiranku. Hingga aku sadar bahwa aku tengah merindu. Geli sekali aku rasanya menuliskan ini. Tak ubahnya seperti para remaja yang sedang dimabuk cinta.

Hari ini hampir tak ada satupun notifikasi darimu yang tertera di ponselku. Aku mulai tak karuan. Merasa kesal, menyusun rencana membalas dendam untuk mengabaikan pesanmu atau hanya menjawab singkat dengan kaya 'iya'. Namun sayangnya tak ada namamu yang muncul di layar. Dengan rintikan suara hujan dan dinginnya malam, aku tetap menanti, mendekap sunyi diri sendiri, hingga mungkin aku terlelap dengan sendirinya dan keesokan harinya aku sadar bahwa semalam aku tak menemukanmu, aku hanya ditemani rindu.



#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-2
Surat ini tak dikirimkan melalui tukang pos karena sudah kehabisan waktu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)