Dear ayah,
Surat ini aku tuliskan sebagai pengganti kata yang selama
ini tak pernah terungkapkan. Aku tak menanyakan kabarmu seperti isi surat
pembuka biasanya. Kerena aku tahu, kau akan selalu berusaha untuk terlihat baik-baik
saja meski kenyataannya tak begitu. Engkau merawat keluarga dengan begitu
sabarnya. Engkau mendidik ku dengan ketegasan dan kasih saying. Kau selalu
menuruti apa mauku, jika apa yang ku mau tak pantas untukku kau akan
menasihatiku bagaimana hal iu tak pantas untukku. Waktu kecil kau selalu
memarahiku apabila aku begitu susah bangun dari tidur siangku untuk pergi
mengaji, apabila aku begitu malas untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan
sekolahku. Kau selalu ingin yang terbaik untuk keluargamu.
Kini aku sudah beranjak dewasa, namun pengawasan terhadapku
semakin kau buat menjadi siaga. Bagaimana aku bersikap dan dengan lawan jenis
mana aku dekat selalu kau berikan nasihat. Meski belum menjadi seperti apa yang
kau inginkan, segala yang terbaik akan ku lakukan. Kenangan manis semasa kecil
akan selalu ada dalam ingatan Terimakasih ayah atas segala kebaikan yang selama
ini engkau berikan. Aku sungguh mencintaimu, kau lah lelaki yang paling aku cintai di dunia ini. I love you to the moon and back, Dad.
#SehariMenuliSatu Day 11
Saya suka tulisan ini, kadang ketika kita sedang ada diluar kota atau jauh dr keluarga saat2 berkumpul bersama itu jadi hal yang paling dirindukan, salam kenal ya
BalasHapus