Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

Untuk Ayah,

Dear ayah,
Surat ini aku tuliskan sebagai pengganti kata yang selama ini tak pernah terungkapkan. Aku tak menanyakan kabarmu seperti isi surat pembuka biasanya. Kerena aku tahu, kau akan selalu berusaha untuk terlihat baik-baik saja meski kenyataannya tak begitu. Engkau merawat keluarga dengan begitu sabarnya. Engkau mendidik ku dengan ketegasan dan kasih saying. Kau selalu menuruti apa mauku, jika apa yang ku mau tak pantas untukku kau akan menasihatiku bagaimana hal iu tak pantas untukku. Waktu kecil kau selalu memarahiku apabila aku begitu susah bangun dari tidur siangku untuk pergi mengaji, apabila aku begitu malas untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan sekolahku. Kau selalu ingin yang terbaik untuk keluargamu.


Kini aku sudah beranjak dewasa, namun pengawasan terhadapku semakin kau buat menjadi siaga. Bagaimana aku bersikap dan dengan lawan jenis mana aku dekat selalu kau berikan nasihat. Meski belum menjadi seperti apa yang kau inginkan, segala yang terbaik akan ku lakukan. Kenangan manis semasa kecil akan selalu ada dalam ingatan Terimakasih ayah atas segala kebaikan yang selama ini engkau berikan. Aku sungguh mencintaimu, kau lah lelaki yang paling aku cintai di dunia ini. I love you to the moon and back, Dad.

#SehariMenuliSatu Day 11

1 komentar:

  1. Saya suka tulisan ini, kadang ketika kita sedang ada diluar kota atau jauh dr keluarga saat2 berkumpul bersama itu jadi hal yang paling dirindukan, salam kenal ya

    BalasHapus

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)