Assalamualaikum Wr.
Wb :D
Sebenernya saya
sudah lama sekali ingin menulis hal ini tapi entah mengapa godaan selalu saja
ada yang datang. Tapi pada akhirnya saya menulis ini juga.
Tanggal 17 Februari
2014 lalu saya memulai aktifitas semester 6 saya dengan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Sebelum PKL saya sempat berencana ingin PKL ke berbagai tempat, tadinya
ingin di salah satu kantor milik negara, tapi di lembar pengajuan sudah ada
yang terlebih dulu di sana, jadilah saya mencari tempat lagi. Pasangan PKL
pertama saya adalah Dewin, saya sudah sempat mencari tau berbagai informasi
tempat, namun entah bagaimana ceritanya saya jadi bersama Angel. Saya dan Angel
pun sudah berkelana mencari tempat PKL yang sekiranya memang bisa dijadikan
tempat PKL. NamuN, ayah saya menyarankan saya di Polres saja tidak usah
keman-kemana supaya dekat dari rumah juga. Saya pun membuat surat pengajuan PKL
di Polres atas nama diri saya sendiri. Saya menjadikannya sebagai cadangan,
kalau-kalau nanti memang benar tidak dapat tempat. Sekian lama menunggu
konfirmasi, dan benar saja saya dan angel ditolak di satu perusahaan dan
diterima di salah satu bank namun tak diizinkan oleh kampus karna sudah ada
duluan yang di sana. Ya mau bagaimana lagi, akhirnya saya memang harus di Polres.
Seminggu sebelum ujian kompetensi, Angel tak kunjung mendapatkan tempat PKL
akhirnya dia meminta ikut dengan saya. Dengan permohonan dari Ayah saya kepada
pihak polres akhirnya dia diizinkan untuk PKL dengan saya.
***
Di Polres saya
ditempatkan di bagian Koperasi, atau biasa disebut primkoppol. Sebenarnya saya
sempat memandang rendah sebuah koperasi. Di bayangan saya koperasi itu ruang
lingkupnya kecil. Seminggu pertama di sana saya dan angel sungguh amat tidak
betah. Pihak sana memang menyarankan kami agar tidak perlu tiap hari masuk.
Namun alih-alih isu supervisi yang katanya dadakan kami tetap datang. Seminggu
di sana saya habiskan dengan mengeluh dan mengeluh, bahkan saya dan Angel
sempat berfikir untuk pindah tempat saja. Setelah seminggu berlalu niat
tersebut kami urungkan, ya berfikir positifnya saja. Sudah diterima di sini
dengan baik, di berikan meja layaknya pegawai dan diberikan data apapun yang
sekiranya memang kita butuhkan. Jadi bertahanlah saya dan angel dengan ketidak
jelasan yang ada. Sebulan pertama benar-benar hanya datang makan, solat pulang.
Kadang ngerjain TA, kadang ngikut nonton acara yang ditonton salah satu
pegawai, keseringan sih wifian sambil membahas drama maupun film korea. Nah,
ini salah satu yang harus disyukuri. Saya PKL bersama dengan seseorang yang
menjadikan saya suka dengan beberapa hal tentang korea. Haha. Sempat saat itu
saya sedang membahas tentang bahasa korea, tiba tiba ada salahh satu anggota
polisi memergoki kami kata “Ya ampun kirain ngapain serius gitu, sibuk sama gituan ternyata
aduh”. Begitulah kurang-lebih perkataannya. Entah bagaimana ceritanya setelah
itu pegawai koperasi mulau meledeki dia sebut saja Mr.R dan temannya yang
sedang bersamanya pun ikut meledekinya. Saya ditanya sudah punya pacar atau
belum segala, aduh. Sebelum pergi dia menanyakan id line saya, ya saya kasih
lah. Setelah kejadian itu Bu Yati sebagai Penanggung Jawab koperasi terus
menerus meledeki saya dan selalu berbicara tentang Mr. R di setiap harinya,
ternyata dulu si Mr.R punya kisah juga dengan anak PKL sebelumnya. Katanya sih
cinta tak berbalas gara-gara si cewe anak PKL yang sebelum saya itu udah punya
pacar :p *sini Kak R saya puk-pukin XD*. Sebenarnya ada baiknya, jadi saya dan
teman saya tidak merasa terlalu bosan tapi tetap saja. Karna Bu Yati sering
berbicara tentang Mr.R, Angel berkata kepada saya “Lif kayaknya bu yati selalu
mempromosikan Mr.R ke lu ya ciyee”. Jujur saja saya hanya menanggapinya dengan
diam dan tersenyum. Saya ingat mukanya saja tidak haha. Saling mengirim pesan
di line pun hanya sekali-kalinya.
Sebulan kedua, yang
mana merupakan minggu-minggu terakhir barulah saya dan Angel mendapatkan
berbagai macam jenis tugas. Pertama kalinya mendapat tugas saya dan Angel baru
keluar ruangan untuk istirahat jam 2 siang. Sebenarnya di awal-awal saya sempat
dikasih pekerjaan membuat pembukuan oleh Pak Dadan selaku sekretaris. Tapi cuma
sekali-kalinya. Di sebulan terakhir ini sepertinya Bu Yati mulai mengandalkan
kami berdua. Kami disuruh membuat kwitansi setiap kali terjadi transaksi.
Selain membuat kwitansi kami juga disuruh menginput data anggota yang
mengajukan pinjaman, memberikan nomor kwitansi transaksi, mencocokan nomor dan
data yang ada, melakukan pencatatan sisa hutang, merapihkan berkas, melakukan
penyesuaian data, melakukan cek ulang pinjaman dan pelunasan dan berbagai macam
yang berkaitan dengan pinjaman. Bayangkan saja ada berapa banyak anggota polres
dan polsek di kabupaten dan tak sedikit yang mengajukan pinjaman. Selain itu
Pak Dadan juga melimpahkan pencatatan transaksi pembukuan manual kepada kami.
Dalam sehari bisa lebih dari sekitar 10 transaksi, bahkan bisa sampai 50
lebih, dan itu harus ditulis tangan sebagai salinan dari pencatatan komputer.
Selain di bagian simpan pinjam kami juga sempat merasakan menjadi kasir di
bagian toko. Ribetnya menjadi kasir newbie adalah ketika daftar stok barang
yang tercatat di komputer habis sehingga harus dilakukan penyesuaian, well
bayangin kalau yang beli ngantri. Pfft. Nah di toko Teh Alifah yang bertugas
sebagai kasir punya kelakuan yang friendly dan asik abis. Pernah suatu ketika
saya dan Angel diperkenalkan oleh dua orang Polisi yang sedang duduk di depan
Toko. Selain itu ada pula yang SKSD ngajak ngobrol ketika transaksi. Di toko
itu rame, seru, bisa ketemuu sama bayak polisi juga pastinya #Eh :p Si Polisi
yang duduk depan toko itu salah satunya juga SKSD, ya gapapalah nemenin
ngobrol. Doi berondong, soalnya tahun lulusnya di bawah saya dan Angel, tapi
masalah tahun kelahiran tetap saya yang paling muda hihi.
Selain Bu Yati, Pak
Dadan dan Teh Alifah kami juga akrab dengan pegawai lainnya. Karna meski
mukanya jutek ternyata pegawai di sana asik semua. Sebut saja Pa Aris sebagai
Bendahara, wataknya selalu serius tapi sebenarnya sering bercanda. Pak Ade
selaku penanggung jawab toko juga mukanya jutek (Piss Pak hehe) saya sempat
selalu takut jika ingin menanyakan sesuatu tentang tugas akhir saya kepadanya,
tapi saat memberanikan diri bertanya ternyata orangnya pun asik. Ada juga bagian
tata usaha Teh Elin, ini soulmatenya Bu Yati di ruangan, orangnya juga seru dan
beberapa hari belakangan si Teh Elin ini sedang jatuh cinta uhuk :p. Kalo Pak
Dadan orangnya pengertian, soalnya mengerti dengan apa yang dibutuhkan anak PKL
yaitu kerjaan xoxo, selain itu beliau juga selalu bersedia direpotkan oleh kita
berdua untuk meminta data yang diperlukan. Oh iya yang paling penting Pak
Yanwar selaku kepala koperasi, beliau termasuk orang penting karena setiap hari
selalu saja ada yang ingin bertamu kepadanya, beliau orangnya juga baik hati.
Saat sebulan pertama PKL kami diizinkan untuk pulang apabila memang sudah tidak
ada yang bisa dilakukan, pernah suatu ketika kami sedang nonton film beliau pun
hanya tersenyum bisa memakluminya. Sebenarnya ada begitu banyak anggota Polisi
juga yang seru dan selalu ngajak bercanda. Oh iya di beberapa hari terakhir ada
seorang polisi yang SKSDnya minta ampun, lucu juga, dia ngeluh gak lulus-lulus
kuliahnya gara-gara satu dosen, dia juga katanya gak suka bahasa inggris,
logatnya meuni sunda pisan. Waktu Angel main game dia ngintip dan akhirnya malah bahas game tuh mereka berdua. Kayaknya sih si polisi muda yang satu ini khatam sama games yang ada di playstore. haha. Kedatangannya membuat ketawa kita berdua tapi sayang diantara saya
dan angel tak ada yang sempat melihat nametag untuk tau namanya. Well, over all
doi asik abiss. Nah di hari terakhir si polisi berondong yang SKSD di toko
nyapa kita pas di tempat foto copy. Dia manggil “Eh Eh” kirain kan manggil
siapa ternyata manggil kita, dia nanya kapan terakhir PKL dan kita jawab hari
ini. Ohya sebut saja dia Mr.J hehe. PKL di koperasi gak merana kok, gak gabut
juga. Kalau kalian nanya dibayar atau enggak ya sebenernya gak di bayar, tapi
Bu Yati dan bebrapa anggota polisi yang datang suka memberikan makanan dan
cemilan. Bu Yati juga suka jajanin kita berdua lohh. Bu Yati ini sosok ibu yang
asik dan gak pernah kehabisan cerita. Beliau juga sering menjadi tempat
orang-orang berkeluh kesah. Kita berdua juga kadang suka dicurhatin polisi yang
mau minjem uang sih. (Haha saya Cuma anak PKL Pak, Bu).
Sejauh ini
pengalaman PKL saya yang pertama kalinya gak buruk-buruk amat lah ya. Sibuk,
nganggur, serius, bercanda semuanya ada. Pokoknya semuanyaaaaaaaa yang udah
berinteraksi dengan kita berdua selama PKL kami ucapkan terimakasih.
Terimakasih karena sudah mengizinkan kita berdua PKL di situ, diberikan meja
dan komputer untuk dipakai Cuma-Cuma, diizinkan menggunakan wifi, dikasih
makanan, yang pasti terima kasih karena kami telah diperlakukan dengan begitu
baik di sana.
Thankyou Primkoppol
Resor Bogor beserta seluruh jajarannya. We will miss you. :’)
Kesempatan tu PKL di Polres. Setahu saya Polres markasnya cowok-cowok ganteng yang berduit. haha
BalasHapus