Pages

Jumat, 25 April 2014

Masa-Masa PKL


Assalamualaikum Wr. Wb :D
Sebenernya saya sudah lama sekali ingin menulis hal ini tapi entah mengapa godaan selalu saja ada yang datang. Tapi pada akhirnya saya menulis ini juga.

Tanggal 17 Februari 2014 lalu saya memulai aktifitas semester 6 saya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sebelum PKL saya sempat berencana ingin PKL ke berbagai tempat, tadinya ingin di salah satu kantor milik negara, tapi di lembar pengajuan sudah ada yang terlebih dulu di sana, jadilah saya mencari tempat lagi. Pasangan PKL pertama saya adalah Dewin, saya sudah sempat mencari tau berbagai informasi tempat, namun entah bagaimana ceritanya saya jadi bersama Angel. Saya dan Angel pun sudah berkelana mencari tempat PKL yang sekiranya memang bisa dijadikan tempat PKL. NamuN, ayah saya menyarankan saya di Polres saja tidak usah keman-kemana supaya dekat dari rumah juga. Saya pun membuat surat pengajuan PKL di Polres atas nama diri saya sendiri. Saya menjadikannya sebagai cadangan, kalau-kalau nanti memang benar tidak dapat tempat. Sekian lama menunggu konfirmasi, dan benar saja saya dan angel ditolak di satu perusahaan dan diterima di salah satu bank namun tak diizinkan oleh kampus karna sudah ada duluan yang di sana. Ya mau bagaimana lagi, akhirnya saya memang harus di Polres. Seminggu sebelum ujian kompetensi, Angel tak kunjung mendapatkan tempat PKL akhirnya dia meminta ikut dengan saya. Dengan permohonan dari Ayah saya kepada pihak polres akhirnya dia diizinkan untuk PKL dengan saya.

***
Di Polres saya ditempatkan di bagian Koperasi, atau biasa disebut primkoppol. Sebenarnya saya sempat memandang rendah sebuah koperasi. Di bayangan saya koperasi itu ruang lingkupnya kecil. Seminggu pertama di sana saya dan angel sungguh amat tidak betah. Pihak sana memang menyarankan kami agar tidak perlu tiap hari masuk. Namun alih-alih isu supervisi yang katanya dadakan kami tetap datang. Seminggu di sana saya habiskan dengan mengeluh dan mengeluh, bahkan saya dan Angel sempat berfikir untuk pindah tempat saja. Setelah seminggu berlalu niat tersebut kami urungkan, ya berfikir positifnya saja. Sudah diterima di sini dengan baik, di berikan meja layaknya pegawai dan diberikan data apapun yang sekiranya memang kita butuhkan. Jadi bertahanlah saya dan angel dengan ketidak jelasan yang ada. Sebulan pertama benar-benar hanya datang makan, solat pulang. Kadang ngerjain TA, kadang ngikut nonton acara yang ditonton salah satu pegawai, keseringan sih wifian sambil membahas drama maupun film korea. Nah, ini salah satu yang harus disyukuri. Saya PKL bersama dengan seseorang yang menjadikan saya suka dengan beberapa hal tentang korea. Haha. Sempat saat itu saya sedang membahas tentang bahasa korea, tiba tiba ada salahh satu anggota polisi memergoki kami kata “Ya ampun kirain ngapain serius gitu, sibuk sama gituan ternyata aduh”. Begitulah kurang-lebih perkataannya. Entah bagaimana ceritanya setelah itu pegawai koperasi mulau meledeki dia sebut saja Mr.R dan temannya yang sedang bersamanya pun ikut meledekinya. Saya ditanya sudah punya pacar atau belum segala, aduh. Sebelum pergi dia menanyakan id line saya, ya saya kasih lah. Setelah kejadian itu Bu Yati sebagai Penanggung Jawab koperasi terus menerus meledeki saya dan selalu berbicara tentang Mr. R di setiap harinya, ternyata dulu si Mr.R punya kisah juga dengan anak PKL sebelumnya. Katanya sih cinta tak berbalas gara-gara si cewe anak PKL yang sebelum saya itu udah punya pacar :p *sini Kak R saya puk-pukin XD*. Sebenarnya ada baiknya, jadi saya dan teman saya tidak merasa terlalu bosan tapi tetap saja. Karna Bu Yati sering berbicara tentang Mr.R, Angel berkata kepada saya “Lif kayaknya bu yati selalu mempromosikan Mr.R ke lu ya ciyee”. Jujur saja saya hanya menanggapinya dengan diam dan tersenyum. Saya ingat mukanya saja tidak haha. Saling mengirim pesan di line pun hanya sekali-kalinya.

Sebulan kedua, yang mana merupakan minggu-minggu terakhir barulah saya dan Angel mendapatkan berbagai macam jenis tugas. Pertama kalinya mendapat tugas saya dan Angel baru keluar ruangan untuk istirahat jam 2 siang. Sebenarnya di awal-awal saya sempat dikasih pekerjaan membuat pembukuan oleh Pak Dadan selaku sekretaris. Tapi cuma sekali-kalinya. Di sebulan terakhir ini sepertinya Bu Yati mulai mengandalkan kami berdua. Kami disuruh membuat kwitansi setiap kali terjadi transaksi. Selain membuat kwitansi kami juga disuruh menginput data anggota yang mengajukan pinjaman, memberikan nomor kwitansi transaksi, mencocokan nomor dan data yang ada, melakukan pencatatan sisa hutang, merapihkan berkas, melakukan penyesuaian data, melakukan cek ulang pinjaman dan pelunasan dan berbagai macam yang berkaitan dengan pinjaman. Bayangkan saja ada berapa banyak anggota polres dan polsek di kabupaten dan tak sedikit yang mengajukan pinjaman. Selain itu Pak Dadan juga melimpahkan pencatatan transaksi pembukuan manual kepada kami. Dalam sehari bisa lebih dari sekitar 10 transaksi, bahkan bisa sampai 50 lebih, dan itu harus ditulis tangan sebagai salinan dari pencatatan komputer. Selain di bagian simpan pinjam kami juga sempat merasakan menjadi kasir di bagian toko. Ribetnya menjadi kasir newbie adalah ketika daftar stok barang yang tercatat di komputer habis sehingga harus dilakukan penyesuaian, well bayangin kalau yang beli ngantri. Pfft. Nah di toko Teh Alifah yang bertugas sebagai kasir punya kelakuan yang friendly dan asik abis. Pernah suatu ketika saya dan Angel diperkenalkan oleh dua orang Polisi yang sedang duduk di depan Toko. Selain itu ada pula yang SKSD ngajak ngobrol ketika transaksi. Di toko itu rame, seru, bisa ketemuu sama bayak polisi juga pastinya #Eh :p Si Polisi yang duduk depan toko itu salah satunya juga SKSD, ya gapapalah nemenin ngobrol. Doi berondong, soalnya tahun lulusnya di bawah saya dan Angel, tapi masalah tahun kelahiran tetap saya yang paling muda hihi.

Selain Bu Yati, Pak Dadan dan Teh Alifah kami juga akrab dengan pegawai lainnya. Karna meski mukanya jutek ternyata pegawai di sana asik semua. Sebut saja Pa Aris sebagai Bendahara, wataknya selalu serius tapi sebenarnya sering bercanda. Pak Ade selaku penanggung jawab toko juga mukanya jutek (Piss Pak hehe) saya sempat selalu takut jika ingin menanyakan sesuatu tentang tugas akhir saya kepadanya, tapi saat memberanikan diri bertanya ternyata orangnya pun asik. Ada juga bagian tata usaha Teh Elin, ini soulmatenya Bu Yati di ruangan, orangnya juga seru dan beberapa hari belakangan si Teh Elin ini sedang jatuh cinta uhuk :p. Kalo Pak Dadan orangnya pengertian, soalnya mengerti dengan apa yang dibutuhkan anak PKL yaitu kerjaan xoxo, selain itu beliau juga selalu bersedia direpotkan oleh kita berdua untuk meminta data yang diperlukan. Oh iya yang paling penting Pak Yanwar selaku kepala koperasi, beliau termasuk orang penting karena setiap hari selalu saja ada yang ingin bertamu kepadanya, beliau orangnya juga baik hati. Saat sebulan pertama PKL kami diizinkan untuk pulang apabila memang sudah tidak ada yang bisa dilakukan, pernah suatu ketika kami sedang nonton film beliau pun hanya tersenyum bisa memakluminya. Sebenarnya ada begitu banyak anggota Polisi juga yang seru dan selalu ngajak bercanda. Oh iya di beberapa hari terakhir ada seorang polisi yang SKSDnya minta ampun, lucu juga, dia ngeluh gak lulus-lulus kuliahnya gara-gara satu dosen, dia juga katanya gak suka bahasa inggris, logatnya meuni sunda pisan. Waktu Angel main game dia ngintip dan akhirnya malah bahas game tuh mereka berdua. Kayaknya sih si polisi muda yang satu ini khatam sama games yang ada di playstore. haha. Kedatangannya membuat ketawa kita berdua tapi sayang diantara saya dan angel tak ada yang sempat melihat nametag untuk tau namanya. Well, over all doi asik abiss. Nah di hari terakhir si polisi berondong yang SKSD di toko nyapa kita pas di tempat foto copy. Dia manggil “Eh Eh” kirain kan manggil siapa ternyata manggil kita, dia nanya kapan terakhir PKL dan kita jawab hari ini. Ohya sebut saja dia Mr.J hehe. PKL di koperasi gak merana kok, gak gabut juga. Kalau kalian nanya dibayar atau enggak ya sebenernya gak di bayar, tapi Bu Yati dan bebrapa anggota polisi yang datang suka memberikan makanan dan cemilan. Bu Yati juga suka jajanin kita berdua lohh. Bu Yati ini sosok ibu yang asik dan gak pernah kehabisan cerita. Beliau juga sering menjadi tempat orang-orang berkeluh kesah. Kita berdua juga kadang suka dicurhatin polisi yang mau minjem uang sih. (Haha saya Cuma anak PKL Pak, Bu).
Sejauh ini pengalaman PKL saya yang pertama kalinya gak buruk-buruk amat lah ya. Sibuk, nganggur, serius, bercanda semuanya ada. Pokoknya semuanyaaaaaaaa yang udah berinteraksi dengan kita berdua selama PKL kami ucapkan terimakasih. Terimakasih karena sudah mengizinkan kita berdua PKL di situ, diberikan meja dan komputer untuk dipakai Cuma-Cuma, diizinkan menggunakan wifi, dikasih makanan, yang pasti terima kasih karena kami telah diperlakukan dengan begitu baik di sana.


Thankyou Primkoppol Resor Bogor beserta seluruh jajarannya. We will miss you. :’)

1 komentar:

  1. Kesempatan tu PKL di Polres. Setahu saya Polres markasnya cowok-cowok ganteng yang berduit. haha

    BalasHapus

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)