Pages

Minggu, 31 Maret 2013

Ternyata tak pernah ada rasa

Rasa itu memang pernah hadir di hatiku. Dia juga selalu mengisi hari-hariku. Tapi itu dulu sebelum semuanya berubah karna aku. Aku hanya seorang perempuan. Aku merasakan perhatiannya hingga aku menganggapnya sebuah harapan. Tapi ternyata aku salah, perhatiannya hanya perhatian biasa sebagai teman. Hingga akhirnya ada yang bisa menggantikan posisinya di hatiku. Hidupku berbanding terbalik. Bukan makin indah malah semakin banyak orang yang membenciku. Kenapa ? Teman-temannya membenciku hanya karna aku berpaling ke orang lain. Mereka bilang aku telah menyakitinya. Menyakitinya ? Apa aku salah ? Andai mereka tahu bagaimana rasanya berada dalam sebuah kedekatan tanpa adanya sebuah kepastian.

Akupun bersama orang lain. Namun kebersamaan itu hanya bertahan sebentar. Hari-hariku kembali seperti semula. Bagaimana dengan dia ? Dia tak pernah benar-benar menghilang dari hatiku. Aku tetap berteman dekat dengannya, sebelum atau sesudah aku bersama yang lain. Tapi belakangan ada yang berubah darinya. Dia menjauhiku, entah karna hal apa. Tiba-tiba saja aku mendengar kabar dia telah bersama yang lain. Begitu bergejolaknya hati ini saat aku mendengar kabar itu. Mungkin yang aku rasakan saat ini sama seperti dengan yang dia rasakan saat itu. Sakit.

Belakangan aku tahu ternyata hubungan dia dengan seseorang saat itu hanyalah hubungan palsu. Dia hanya membantu perempuan itu untuk menjauhi mantan kekasih perempuan itu. Niatmu baik membantu, tapi hatiku masih tidak bisa menerima sakit karna hal itu.

***

Waktupun terus berlalu. Semua perasaanku untuknya mungkin sudah terasa semu. Perlahan waktu telah mengikis perasaan itu. Walaupun yang aku tahu rasa itu pasti akan tersisa meski hanya setitik. Hubunganku murni hanya sebagai teman. Hanya teman dekat. Walau masih banyak pihak yang menganggap ada hubungan yang lebih dari sekedar teman.

Suatu ketika aku dan dia membahas semua kejadian yang lalu. Bagaimaa kedekatan kita dulu. Kepedulian orang lain tentang hubungan kita. Serta kejadian status bohongan yang pernah dia buat. Saat itu pun aku bisa mengungkapkan apa yang aku rasakan saat dulu dia melakukan hal itu. "Gimana sih rasanya sayang sama orang , terus tiba-tiba orang itu jadian sama orang lain ? nyesek tau gak, emang gak pernah ngerasain apa ?" dengan mudahnya dia mengatakan "enggak :)". Ternyata dulu memang dia tak ada rasa sedikitpun denganku. Ungkapan teman-temannya tentang aku menyakitinya itu sebenarnya tak pernah benar-benar terjadi. Karna apa yang aku tanyakan itu sudah menjawab kepenasaranku saat dulu. Kesimpulannya ternyata dia tak pernah ada rasa denganku. Andai aku tahu sejak dulu, mungkin dulu aku takkan berharap. Lalu bagaimana dengan perasaannya dulu denganku ? hanya dia yang tahu. Segala kedekatan yang dulu hanya sekedar kedekatan. Segala perhatian dia untukku hanya sekedar kepedulian. Tak pernah lebih.

2 komentar:

  1. Wah sugoi lah kak, ini asli tulisan kakak kan? Dalem bgt dan kena banget lah, kereenn..

    BalasHapus
  2. iyah tulisan sendiri ..
    hehe terimakasih :)

    BalasHapus

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)