Pages

Minggu, 17 Maret 2013

Menunggumu di bawah Rintikan Hujan

     Aku tahu dan aku sangat sadar bahwa ketika itu cuaca begitu mendung. Aku juga sadar dan aku mencoba mengerti jika saat itu tak ada pertemuan di antara kita aku memakluminya. Karna saat itu kamu memang sedang berada di luar kota , sedangkan aku kuliah sampai menjelang maghrib. Sebenarnya sangat berharap banyak bisa bertemu denganmu saat itu. Namun yang bisa aku lakukan hanya berharap semoga waktu masih mengizinkan kita untuk bertemu.
      Ternyata kuliahku berakhir lebih cepat dari yang di jadwalkan. Aku ingin pulang tapi aku masih punya janji untuk bertemu dengannya. Aku bisa saja membatalkan janjiku namun aku masih membutuhkan barang yang saat itu di bawa olehnya. Hari itu memang cuaca hujan rintik-rintik. Kebetulan saat keluar dari kelas teman-temanku mengajakku untuk tidak langsung pulang. Berhubung aku juga sedang menunggu orang yang datangnya sudah dipastikan masih lama akupun ikut dengan teman-temanku. Aku dan teman-temanku yang lain makan di sebuah tempat makan. Saat itu kuliah memang begitu padat dan hawa lapar terus menghantui. Ini saatnya menyelesaikan kelaparan yang sempat tertunda. Saat memesan makanan ada sms masuk dari handphoneku. "Lip bentar lagi nyampe nih, ketemu gerbang ya. " ternyata dia sudah mau sampai, tapi
makanan yang ku pesan hampir jadi. Dengan segala rasa campur-aduk akupun membalasnya "oke otw nih". Aku pun akhirnya menitipkan makanan yang ku pesan kepada teman-temanku dan pergi ke tempat dimana aku akan menemuinya. Kebetulan tempatnya tak jauh dengan tempat makanku dan teman-teman. Dengan hujan yang rintikannya agak deras aku berjalan dengan payungku untuk menemuinya. Aku tak ingin ketika dia sampai aku belum ada di sana.
     Aku sampai ditempat dimana aku dan dia akan bertemu. Ternyata dia belum ada di sana. Dengan rintikkan hujan yang semakin deras aku terus menunggumu. Tak peduli dengan lirikan orang lalu-lalang di depanku. Tak peduli juga dengan makananku yang telah ku pesan tadi. Setengah rok-ku sudah basah, terkena cipratan air hujan yang dari tadi terus jatuh ke tanah. Setengah hatiku juga rasanya ingin menyerah menunggu kedatangannya. Aku ingin bertanya sudah sampai mana dia sekarang, tapi aku berusaha sama-sama memahami keadaan. Dia jauh-jauh dari luar kota yang seharusnya sudah langsung pulang rela aku repotkan dengan barang yang ingin aku pinjam. Mungkin arah pulang dia menjadi lebih jauh karna harus mengantariku  barang yang sudah tak penting baginya tapi penting bagiku. Sedangkan aku di sini menunggu kedatangannya dengan guyuran hujan yang tak kunjung reda. Sendiri di bawah payung yang melindungiku dari rintikan hujan.
     Setelah detik-detik menunggunya sudah habis datanglah dia dengan muka yang cukup lelah dan jaketnya yang sudah agak basah di guyur rintikkan hujan. Dia berhenti di depanku menanyakan "lama gak ? maaf ya". "enggak kok ka gapapa" jawabku. Dua buku yang ingin ku pinjam dikeluarkan dari dalam tasnya. Lalu memberikannya kepadaku. "Makasih ya kak, maaf ngerepotin" kataku. Dia kembali menggendong tasnya dan menjawab pertanyaanku "iya gapapa kok, abis ini mau kemana lip?". Aku menjawabnya "Mau ngelanjutin makan, mau ikut gak ka ?". "Hehe enggak deh makasih, duluan ya lip" pamitnya terhadapku. "Oh iya kak hati-hati ya makasih bukunya" aku mempersilahkannya. Aku kembali ke tempat makan dan melihat teman-temanku dengan makanan yang sudah hampir selesai di makan. Sedangkan makananku masih utuh, dan rasanya aku sudah tidak nafsu untuk memakannya. Dengan segala keadaan yang campur aduk aku ingin mengatakan terimakasih untuk kerelaannya aku repotkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)