Pages

Minggu, 24 Juli 2016

Short trip to pulau harapan

"Lif?"
"Iya ndri ?"
"Ikut yuk ke pulau harapan tanggal 28-29 mei"

Kiranya seperti itulah awal mula percakapan singkat di whatsapp dengan salah satu teman kuliah saya dulu. Saya sendiri tanpa pikir panjang langsung mengiyakan, berhubung seperrtinya pada saat itu saya lagi agak sedikit galau mungkin. Yaelah galau mulu. Padahal saya belum lihat kalender hari sabtu tanggal 28 mei itu saya bagian off atau on. Setelah dicari tahu ternyata saya giliran on, ya mau gak mau ambil cuti atau tukar hari. Berhubung saya sedang mumet semumet-mumetnya yang entah karena apa saya memutuskan untuk ambil cuti saja. Toh hilang satu cuti gak akan rugi juga.

27 Mei 2016
Setelah melewati perdebatan panjang di whatsapp akhirnya kami memutuskan untuk berangkat jum'at malam dan booking guesthouse di daerah tempat kerjanya Indri. Dikarenakan kami harus sudah sampai di meeting point pukul 05.30. Kami mengikuti opentrip bersama momotip.com dengan harga yang cukup ramah di kantong, Rp275,000 saja sudah termasuk semuamuanya.

Saya janjian dengan Tika, Tendi dan salah satu teman Tendi yang namanya Yogi. Kami berangkat dari stasiun bogor menuju stasiun gondangdia. Dalam trip ini semua persiapan yang saya siapkan begitu mendadak. Ya sebenernya saya memang gak pernah prepare jauh-jauh hari sih. Balik lagi ke cerita. Sekitar jam 22.30 kami sampai di stasiun gondangdia dan sudah ditunggu oleh indri. Lanjutlah kami melanjutkan perjalanan ke guesthouse sekitar kurang lebih 15 menit. Sesampainya di sana kami tidak langsung istirahat melainkan ribet dengan entah apa. Kami memutuskan istirahat sekitar pukul 12 malam, sedangkan Tendi dan Yogi memutuskan untuk mencari makan dan wifi yang open 24 jam.


28 Mei 2016
Demi apapun daerah guesthouse yang kami tempati ini sepertinya tidak pernah sepi penduduk, jam 2 pagi ada yang lewat sambil nyanyi, yang bikin sebel lagi jam 02.30 pagi ada yang sibuk menyapu. Rasanya mau keluar terus bilang "woi jam berapa nih". 
Sekitar jam 4an kami bangun dan Tendi berserta Yogi sudah kembali. Setelah rapi kami bersiap untuk perjalanan ke meeting point. Untuk menuju meeting point kami memesan GrabCar. Berhubung abang-abang grabcar tidak tau lagi di mana letak pintu masuk pelabuhan maka untuk menuju ke pintu masuk kami naik angkutan semacam odong-odong dengan biaya Rp5000 per orang kalau tidak salah.

Pintu masuk pelabuhan sudah ramai sekali padahal saat itu masih pukul 05.30. Kami langsung mencari tempat kumpul dari momotrip. Setelah bertemu dengan salah satu guide kami mengisi absen terlebih dahulu. Setelah mengisi absen kami memutuskan untuk sarapan. Laper men dari semalem belum makan. Selesai makan kami kembali ke tempat berkumpul dan dipandu untuk menuju kapal.


Yap. Dengan adanya gambar di atas itu adalah pertanda kalau kita sudah masuk ke pelabuhan. Untuk menuju kapal yang akan menjadi transportasi ke pulau harapan, kami harus menyebrang dari kapal satu ke kapal lainnya sampai kami tiba di kapal. Meloncati kapal demi kapal memang agak mengerika sih, makanya harus sangat hati-hati karena licin. Beruntung rombongan kami saat itu ada laki-lakinya sehingga ya ada membantu untuk menyebrangi kapal.

Pemandangan di pelabuhan. Diambil dari kapal sebelum berangkat.
Sesampainya di kapal, kami mencari spot duduk yang bisa terkena dengan udara dan bisa melihat pemandangan di luar.

Foto di atas diambil sambil menunggu kapal penuh. Kami memilih tempat di belakang kapal sesuai dengan yang kami inginkan. Ini merupakan spot ternyaman yang ada di kapal saya rasa, karna selain bisa terkena udara luar kami juga bisa bersandar. Pokoknya best spot banget deh.

Perjalanan menuju Pulau Harapan membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Bayangkan di tengah-tengah lautan dengan goncangan ombak selama 3 jam. Beberapa di antara kami ada yang mual. Oh ya ada satu personil, perempuan berkacamata dengan kaos putih itu bernama Asti, temannya Yogi (laki-laki yang duduk di bawah dengan sweater abu-abu). Jadi total personil dalam kelompok kami ada 6 orang. Asti yang sejak naik kapal sudah stay dengan minyak kayu putih yang dihisapnya dan saya serta Tika (yang pakai kerudung hitam) sibuk menyamankan diri untuk tidur. haha. Indri dan Tendi ? Biarkan mereka adalah sepasang kekasih yang selalu dimabuk cinta. Beruntung di trip ini ada Yogi, yang merupakan tukang lawak selama perjalanan. Entah bagaimana jadinya trip ini jika tidak ada dia. Padahal kami belum kenal lebih dari 24 jam, tapi Yogi bisa membawa diri dengan joke-jokenya yang bikin orang geleng-geleng kepala.

Sepanjang perjalanan yang kami lihat hanya biru dan hijaunya laut. Sesekali terlihat kapal lain yang lewat serta lumba-lumba yang muncul ke permukaan. Rasanya kami sudah ingin cepat-cepat sampai.




Tiga foto di atas menandakan tidak lama lagi kami akan sampai di pemukiman penduduk pulau harapan. Finally setelah perjalanan panjang.

Sesampainya di pulau harapan kami berkumpul dan diarahkan menuju penginapan. Sesampainya di penginapan kami bersepuluh, iya penginapan kami diisi oleh sepuluh orang dengan tiga kelompok, 6 orang dari kelompok kami, 2 orang sepasang kekasih dan dua orang lagi perempuan. Kami berkenalan dan langsung menyantap makanan yang sudah disediakan.

Berhubung makanan yang disiapkan tidak menggugah selera dan tidak membuat perut kenyang. Saya dan kelompok saya keluar mencari makanan yang sekiranya bisa dimakan.


Kami memutuskan untuk makan bakso. Duh kan seger tuh setelah berpusing-pusing ria di kapal terus sekarang makan bakso. Nah foto pemandangan di atas adalah pemandangan dari tempat kami makan bakso. 

Setelah makan kami kembali ke penginapan dan bersiap untuk snorkling serta wisata pulau.


Here we are. Kami bersiap menuju kapal untuk bersnorkling.



Briefing sebelum menaiki kapal masing-masing.


Kami sekelompok dan anggota sepenginapan disatukan dalam satu kapal. Perjalanan menuju tempat snorkling memakan waktu kurang lebih 40 menit sampai dengan 1 jam mungkin. Saya sendiri juga lupa.




Kebetulan tidak ada banyak dokumentasi pada saat snorkling. Dikarenakan ya pada sibuk masing-masing. Oh iya, dari kami berenam yang bisa berenang hanya Tendi. Hahha. Tapi saya, indri, dan tika tetap memutuskan untuk turun toh pakai pelampung. Sedangkan Yogi dan Asti tidak memutuskan untuk turun, mereka asik di kapal berdua.

Selesai snorkling kami berjelajah pulau entah pulau mana saja saya sendiri lupa apa namanya. Perjalanan jelajah pulau membuat tika mabuk laut karena dinginnya udara, kerasnya ombak ditambah kondisi badan yang basah kuyup setelah menyelam. Saya sendiri merasa mual saat selesai berjelajah pulau tapi alhamdulillah tidak sampai jackpot (mabuk).

Full Team
Foto di atas diambil di salah satu pulau terakhir yang kami kunjungi saat jelajah. Sepertinya hanya ini satu-satunya foto yang waras dari semua foto. Berhubung cuaca sedang tidak baik acara melihat sunset harus kami lakukan di kapal menuju penginapan.




Foto di atas merupakan dokumentasi saat pulang menuju penginapan setelah snorkling dan jelajah pulau. Bisa kalian lihat sendiri tidak ada foto yang waras dikarenakan ombak yang begitu deras. Kami seperti sedang main arung jeram ._.



Berhubung tidak ada acara melihat sunset. Saya sebisa mungkin mendokumentasikannya saat sedang di kapal perjalanan pulang dengan kondisi kapal yang terombang-ambing oleh ombak.

Sesampainya di penginapan, acara selanjutnya adalah BBQ Time. Tapi kelompok kami tidak ada satu pun yang ikut karena indri yang mendadak jackpot sesampainya di penginapan. Sedangkan saya masih merasa masuk angin sehingga lebih memilih untuk makan popmie sambil nonton TV.

28 Mei 2016
Hari ini seharusnya menjadi hari terakhir kami berlibur di pulau harapan dengan jadwal snorkling (lagi) dan mengunjungi penangkaran penyu. Astri dan Yogi pun berencana untuk ikut snorkling hari ini. Namun berhubung hujan yang tak kunjung berhenti dari pagi maka semua rencana dibatalkan. Padahal sejak pagi saya dan yang lainnya ingin berfoto ketika sunrise, namun apa daya. Akhirnya yang kami lakukan hanya tidur, ngemil dan nonton tv di penginapan. 

Jam 10.30 tiba waktunya bagi kami untuk pulang. Cuaca saat itu masih gerimis. Di perjalanan pulang spot duduk yang kami dapatkan pun tidak senyaman saat berangkat. Ya mau bagaimana lagi namanya juga angkutan umum.

Begitulah kurang lebih liburan singkat kami di pulau harapan. Puas gak pas sih. Tapi ya gapapa lah.

------Behind the scene------

Jadi sebelum jalan saya dan yang lainnya gak ada yang punya sunblock akhirnya saya membeli sunblock untuk badan sepulang kerja dan sebelum berangkat. Sedangkan indri bagian membeli sunblock untuk muka. Nah tika sendiri menjadi seksi konsumsi di mana urusan cemilan ada semua di tasnya.
Di perjalanan dalam menjemput kami di stasiun Gondangdia, Indri membeli kue semprong karena kasihan dengan penjualnya. Dan kue semprong ini menjadi hal yang dia ribetkan sepanjang jalan karena tidak ada yang mau menentengnya akibat sibuk dengan bawaan masing-masing. Tapi kue semprong ini adalah penyelamat ketika perjalanan menuju pulau harapan di kala kelaparan. Kue yang dihina-hina ini menjadi topik sepanjang perjalanan, yang tau keseruannya ya hanya kami :))
-----------

Jadi buat kalian yang baca dan berencana pergi trip ke pulau seribu khususnya pulau harapan saya ingin berbagi tips ala-ala.

Apa saja yang harus di bawa saat trip ke pulau harapan (Pulau Seribu) ?

1. Sunblock wajah dan badan. Karena snorkling biasanya dilakukan di siang hari bolong.
2. Tolak Angin Cair. Buat kamu-kamu yang gak tau mabuk laut atau engga lebih baik jaga-jaga bawa ini. Kalian minum saat mau naik kapal dan sebelum tidur. Dijamin gak akan mabuk. Karena saya pun merasakan khasiatnya. Muahaha jadi promosi gini. Antimo juga mungkin bisa, cuma saya bawanya tolak angin yang lebih praktis.
3. Baju ganti. Ini sih harus banget. Ya walaupun di penginapan bisa cuci-jemur juga.
4. Pakai celana saat berangkat dan pulang. Why ? Karena kalian bakal ribet saat melangkah ke kapal demi kapal. Walaupun sebenarnya pakai rok tidak masalah tapi daripada roknya tersilap kan. Mending pakai celana. 
5. Popmie dan aneka cemilan. Kenapa hal ini saya masukan ? Karena di penginapan nanti gak tau makanannya bakal sesuai lidah kita apa engga, jadi ya jaga-jaga aja. Walau sebenarnya di sana juga ada yang jual sih.
6. Powerbank. Hari gini, liburan gak bawa powerbank ? Kelar idup lo. :p Di sini kami merasakan bagaimana niat sefie tidak sebanding dengan daya tahan baterai handphone. Jadi powerbank sebaiknya selalu stay dengan kapasitas maksimal.
7. Sandal. Kalian main ke pantai yakali pakai sepatu. Jangan sampai kalian pake acara beli sandal dulu sana. Kan uangnya lumayan.
8. Peralatan mandi. Pastikan membawanya sendiri kecuali kalau memang niat beli.
9. Kantong plastik. Bisa buat pas jackpot juga. Tapi utamanya untuk membawa baju yang masih basah akibat snorkling. Daripada nanti sibuk sendiri nyari plastik.
10. Pakaian snorkling. Ya ga harus pakai baju renang juga gapapa kok asal jangan yang berbahan tebal aja ya. Buat yang pakai kerudung ada baiknya pakai kerudung langsungan atau ciput. Kalau bermodalkan kerudung segi empat dengan jarum pentul takutnya pada saat snorkling kerudungnya bisa gak karuan dan rambut terlihat.
11. Uang pecahan dan uang pegangan. Di sana gak ada ATM pastikan untuk membawa  untuk pegangan dan uang pecahan supaya gak susah saat mau jajan.


Sepertinya itu dulu tips yang saya ingat dan bisa saya bagikan. Maklum lah bukan petualang sejati :))

Thank you for reading. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimaksih sudah bersedia membaca. Silahkan tulis kritik-saran-pujian-pertanyaan di kolom komentar :)